Berita  

Berdayakan Petani di Sumedang, Kadin Jabar dan Crowde Kolaborasi Luncurkan Cakra Desa

Program Cakra Desa

INISUMEDANG.COM – Pertanian masih menjadi sektor penyerap lapangan pekerjaan yang paling banyak di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlahnya mencapai 40,69 juta orang atau 29.96% dari total penduduk Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyebutkan bila pengembangan sektor pertanian masih menjadi salah satu kunci penting bagi peningkatan perekonomian Indonesia. Dimana sektor pertanian memberikan 12,4% kontribusi terhadap PDB nasional dan daerah.

Untuk itu, lanjut Arsjad, sebagai bentuk perhatian dan komitmen Kadin Indonesia terhadap pengembangan ekonomi daerah. Maka Kadin Indonesia menyelenggarakan program Kadin Impact Award.

“Kadin Impact Award ini, selain dimaksudkan untuk mengapresiasi program-program berdampak ekonomi yang diselenggarakan oleh Kadin daerah juga bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas dan jangkauan dampak dari program-program yang diselenggarakan Kadin daerah”. Kata Arsjad di Desa Cijambe, Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang, Rabu 14 Juni 2023.

Menurutnya, diantara sektor yang turut digarisbawahi dalam program Kadin Impact Award adalah sektor pertanian. Sektor ini menjadi fokus dari program Cakra Desa yang menjadi program unggulan dari Kadin Provinsi Jawa Barat khususnya Kota Sumedang.

Ini Baca Juga :  Angka Pengangguran di Sumedang Ditargetkan Turun 1,5 Persen Tahun 2024

Tujuan Program Cakra Desa

Arsjad menuturkan bila Cakra Desa merupakan sebuah program yang bertujuan untuk memberdayakan para petani di Jawa Barat. Serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan menyediakan pendampingan, sarana produksi pertanian, akses pasar dan logistik pemasaran. Hingga pendanaan bagi para petani setempat.

Dan untuk menjalankan program ini, tambah Arsjad. Kadin Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam ekosistem pertanian dari Badan Usaha Milik Desa, CROWDE, Poktan dan Gapoktan yang berbadan hukum, hingga para pemilik lahan pertanian.

“Pertanian nyatanya masih menjadi sektor penyerap lapangan pekerjaan yang paling banyak di Indonesia. Namun saudara-saudara kita, para petani kecil masih menghadapi tantangan dalam peningkatan produktivitas dan pendapatan. Karena itu saya sangat mengapresiasi adanya program Cakra Desa dari Kadin Jabar yang bekerja sama dengan Crowde dan Bumdes bagi para petani di Jawa Barat,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi, Yukki Nugrahawan Hanafi menilai Kadin Provinsi Jawa Barat dan Kadin Kabupaten Sumedang telah berhasil berkolaborasi bersama dan menjembatani multipihak dalam pengembangan program ini, CROWDE, BUMDes, hingga pihak-pihak terkait lainnya.

Ini Baca Juga :  Ketua Gapensi Sumedang: Berbasis Digital Seharusnya Lebih Mudah dalam Pencairan

“Program ini didasari oleh nilai-nilai Kadin Indonesia, yaitu inklusif, kolaboratif, dan progresif. Dengan berkolaborasi bersama. Banyak pihak dari dari Badan Usaha Milik Desa, CROWDE, Poktan dan Gapoktan yang berbadan hukum, hingga para pemilik lahan pertanian. Saya rasa Kadin Provinsi Jawa Barat berhasil dalam memberdayakan para petani di Jawa Barat,” tutur Yukki.

Di tempat yang sama, Ketua Kadin Provinsi Jawa Barat, Cucu Sutara menyebutkan. Selain memberdayakan petani Indonesia, program Cakra Desa juga mengelola lahan tidur desa agar kembali produktif. Dengan memanfaatkan akses finansial dan teknologi oleh CROWDE.

Pemberdayaan Petani

“Dalam memberdayakan petani, disini kami berperan untuk memediasi, memfasilitasi, serta mengadvokasi para petani dengan memberikan pelatihan serta membantu perizinan yang diperlukan. Sementara CROWDE memfasilitasi petani dengan akses finansial dan pendampingan budidaya pertanian. Serta BUMDes berperan untuk membuka akses pasar untuk menyalurkan hasil pertanian,” ucap Cucu.

Ini Baca Juga :  Tipu dan Embat HP Pencari Kerja di Jatinangor Sumedang, Acong Akhirnya Ditangkap Polisi

Cucu juga mengatakan, lahan yang digunakan dalam program ini merupakan lahan tidur milik desa yang luasnya sekitar 10 hektar. Program ini dimulai dengan pilot project di Desa Karangnunggal Kec. Karangnunggal Kab. Tasikmalaya dengan luas lahan 3 hektar yang sudah berhasil dipanen.

“Selain melakukan pilot project, kami juga sudah memulai untuk mengembangkan tanaman cabai di 19 kabupaten di Jawa Barat. Kami juga sudah melakukan survei lahan di 40 desa yang 11 diantaranya sudah proses untuk dilakukan kerjasama,” ucap Cucu.

Direktur Utama CROWDE, Yohanes Sugihtononugroho menambahkan bahwa pihaknya juga mendirikan rumah ATAP (Aspirasi Tanggap Petani) sebagai sebuah tempat tinggal bagi petugas yang memantau detail dari kegiatan program cakra desa. Peresmian dari rumah ATAP ini juga menjadi salah satu rangkaian acara dalam roadshow KIA ke Sumedang.

“Tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah ATAP juga dijadikan sebagai sarana para petani ataupun BUMDes untuk bertukar cerita jika ada kendala budidaya di lahan pertanian serta memberikan solusi atas kendala yang dialaminya,” tutup Yohanes.