Berada di Pusat Kota Sumedang, Air Sumur Peninggalan Belanda Ini Diyakini Bisa Dijadikan Obat

Sumur Peninggalan Belanda

INISUMEDANG.COM – Sumur yang ada di lingkungan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sumedang kelas IIB disebut-sebut bukan sembarang sumur. Pasalnya, Sumur peninggalan zaman Belanda yang dibuat pada tahun 1771 yang merupakan Cagar Budaya dan Bertuah.

Kepala Lembaga Permasyarakatan Sumedang Imam Sapto Riadi, Amd.IP,.Spd,.MH menjelaskan. Pihaknya berkeinginan, selain sumur ada juga lonceng yang dibuat pada jaman kolonial Belanda pada tahun 1771 untuk dilestarikan karena termasuk Cagar Budaya.

“Sumur dan lonceng yang berada di lingkungan Lapas Sumedang ini, merupakan Cagar Budaya yang patut dilestarikan karena dibuat pada jaman kolonial Belanda pada tahun 1771. Selain merupakan Cagar Budaya, air sumur tersebut juga konon bisa dijadikan obat. Terbukti banyak masyarakat Sumedang yang meminta air itu,” ungkap Imam saat diwawancarai IniSumedang.com, Kamis 24 Pebruari 2022.

Ini Baca Juga :  Dihimpit Dua Bangunan, Ini Cerita Dibalik Berdirinya Tugu Juang Cimareme Sumedang

Hingga saat ini, sambung Imam, warga Sumedang masih ada yang meminta air sumur itu. Dan, pihaknya tidak pernah mempersulit ketika ada warga Sumedang yang meminta air Sumur tersebut.

“Jadi sekali lagi, keinginan kami untuk melestarikan Cagar Budaya peninggalan jaman belanda. Terkhusus sumur dan lonceng yang dibuat pada tahun 1771. Sedangkan cerita air sumur tua itu dapat dijadikan obat ini terbukti. Masih banyaknya masyarakat Sumedang yang meminta air dari sumur untuk dijadikan obat bagi keluarga yang lagi sakit,” tandasnya.

Banyak Warga Minta Air Sumur Peninggalan Belanda Tersebut, Yang Dipercaya Memiliki Tua dan Khasiat

Hal serupa disampaikan salah seorang mantan Binaan Warga Lapas Sumedang. Asep Riyadi bahwa, berdasarkan pengalamannya waktu menjadi warga binaan di Lapas Sumedang. Dirinya mendengar cerita dari sesama warga binaan, dimana di sana ada sumur yang dikeramatkan.

Ini Baca Juga :  Jadwal Buka Puasa, Imsak, Shalat Untuk Sumedang Jumat 8 April 2022 dan Doa Mohon Ampunan dan Rahmat Allah SWT

“Maksud sumur yang dikeramatkan itu sudah ada sebelum lapas dibangun. Dimana sumur itu dahulu digunakan oleh masyarakat sekitar wilayah sana untuk sumber air kebutuhan sehari hari. Setelah digunakan untuk obyek Lapas, dan masuk didalam kawasan Lapas, sumur itu dipakai untuk mencukupi kebutuhan sehari hari warga binaan,” jelas Asep kepada inisumedang.com dikediamannya.

Lebih jauh Asep mengatakan, menurut para senior dan cerita para petugas, bahwa sumur itu sering di mintai airnya setiap malam jumat Kliwon oleh warga yang katanya mengetahui sumur itu sebagai sumber air yang memiliki tuah atau khasiat.

Ini Baca Juga :  Kembali Kasus Konfirmasi Positif Bertambah Lagi

“Berdasarkan cerita dari sesama warga binaan, memang ada keistimewaan dari air sumur tersebut. Yaitu tidak pernah habis atau kering walau musim kemarau melanda. Kedua kalau kita terluka dan atau memar, asal mandi pakai air tersebut, akan segera pulih kembali,” kata Asep.

Asep berpikir, wajar saja hal itu terjadi, karena di setiap tempat yang ditetapkan sebagai lapas dan sejenisnya selalu ada penomenal seperti itu. Mungkin bukti kekuasan tuhan untuk membantu makhluknya agar bisa segera pulih saja.

“Jadi, memang air sumur tersebut memiliki tuah dan dikeramatkan oleh warga dan itu tidak diragukan lagi dan warga Sumedang pun hingga sampai sekarang masih banyak yang meminta air sumur itu,” tutur Asep.