Benarkah, Sosok Sidharta Gautama Buddha Seorang Nabi? Simak Yuk Penjelasannya

INISUMEDANG.COM – Terdapat dua pendapat bahwa Sosok Sidharta Gautama atau Sang Budha merupakan seorang Nabi.

Pendapat pertama menyatakan bahwa Sidharta Gautama adalah sosok Nabi Idris AS. Adapun pendapat kedua Sang Budha tidak lain adalah Nabi Dzulkipli AS.

Dilansir IniSumedang.Com dari
Instagram @faktaislamikini, bahwa Al-qur’anul karim menyatakan dan ingatlah kisah Ismail, Idris dan Dzulkipli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar, kami telah memasukan mereka kedalam rahmat kami sesungguhnya mereka termasuk orang-orang salim. (Qur’an al-anbiya 85-86).

Pendapat yang menyatakan Nabi Idris AS adalah Budha memiliki alasan tersendiri. Seorang Bhikkhu harus memakai Jubas yang dibuat sesuai dengan ketentuan. Ini adalah peraturan Kebhikkhuan yang harus ditaati oleh semua Bhikkhu.

Ini Baca Juga :  Inilah Makanan yang Harus Dihindari Ketika Berbuka Puasa, Salah Satunya Kesukaan Anda

Hal ini menjadi dasar bahwa Sidharta telah merancang sendiri busana Kebhikkhuan yang akan digunakannya nanti dipertapaannya.

Kisah Anuruddha Thera Dhamma pada VII, 4 Menjelaskan bahwa menjait memang merupakan salah satu keahlian para bhikku. Dalam kitab Mustadrak Al-Hakim Idris dipercayai sebagai seorang penjahit “dari ibnu abbas ra, berkata, daud adalah seorang pembuat perisai, Adam adalah seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah pengembala” (al-hakim).

Idris Makna Bunga Teratai dan Lahir Di Kapilavastu Dalam Bahasa Arab Dzulkipli

Shidarta gautama adalah seorang pangeran putra dari raja Suddhodana pada saat berusia 7 tahun pangeran Shidarta mempunyai 3 kolam bunga teratai. Yaitu kolam bunga teratai berwarna biru (uppala), kolam bunga teratai Berwarna merah (paduma), dan kolam bunga teratai berwarna putih (pundarika).

Ini Baca Juga :  Jadwal Shalat Untuk Sumedang dan Majalengka Kamis 19 Mei 2022 Serta Doa Rezeki luas Halal dan Baik

Kata as sidr=sidrah = sidhar = idris , merujuk pada arti atau makna bunga teratai ini merupakan hal yang patut dipertimbangkan lebih lanjut. Ditambah lagi dengan Sang Budha yang menemui kesempurnaan menuju parinirwana sama persis dengan apa yang dialami oleh nabi Idris AS. Yakni mencapai jannahnya Allah SWT tanpa melalui kematian terlebih dahulu.

Pada suatu malam pangeran Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istananya dan dengan ditemani oleh kusirnya canna, tekadnya yang sudah bulat untuk melakukan pelepasan Agung dengan menjalani hidup sebagai pertapa jadi tepat pada usia 40 tahun beliau diangkat menjadi seorang Nabi sebagimana lazimnya nabi-nabi lainnya dalam Islam.

Ini Baca Juga :  Jadwal Imsak, Buka Puasa Untuk Sumedang Rabu 13 April 2022 dan Do'a Ketika Naik Pitam

Selanjutnya, Siddharta Gautama adalah Nabi Dzulkipli AS menurut Abu’l kalam Azad seorang sejarawan Urdu Sang Buddha, Buddha shakyamuni yang dikenal sebagai guru suci bagi umat buddha tidak lain adalah nabi Dzulkipli AS.

Sang Buddha diketahui lahir di kapilavastu dalam bahasa arab Dzulkipli sendiri berarti orang yang berasal dari kifl. Sedangkan kifl itu sendiri masih menurut kalam Azad merupakan nama arab untuk kapila (singkatan dari kapilavastu).

Hamid Abdul Qadir seorang sejarawan abad ke-20 mengatakan dalam bukunya Budha yang Agung riwayat dan ajarannya menjelaskan bahwa Buddha adalah nabi dhul-kifl yang berarti ia berasal dari kifl.

Lantas pendapat mana yang lebih kuat? Atau malah bukan keduanya? Wallahualam Bissawab.