Benarkah Rasulullah Tidak Pernah Mengumandangkan Adzan, Begini Penjelasannya

Ilustrasi Adzan (Foto: Instagram Faktaislamkini)

INISUMEDANG.COM – Mengemban amanat sebagai rasul Allah SWT, ternyata semasa hidupnya Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengumandangkan adzan.

Namun, benarkah Rasulullah SAW tidak pernah sekalipun mengumandangkan adzan?

Dilansir IniSumedang.Com dari Instagram Faktaislamkini, Menurut Asy-Syarqawi, Nabi Muhammad SAW pernah sekali mengumandangkan adzan sekali ketika dalam perjalanan (safar).

Namun, setelah itu ia tidak lagi mengumandangkan adzan karena menunjuk Bilal bin Rabah sebagai muadzin.

Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang terkenal memiliki suara merdu ketika mengumandangkan adzan.

Ini Baca Juga :  Masjidil Haram dan Baitul Maqdis Dua Tempat Bertuah dalam Kisah Isra' Mi'raj

Dibalik itu, ternyata ada beberapa alasan Kenapa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengumandangkan adzan.

Pertama, apabila Rasulullah mengumandangkan adzan, maka dikhawatirkan orang yang tidak menjawab seruannya akan termasuk ke dalam kategori ayat berikut:

صة القصير فليحذر الذين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فثئة أو يصيبهم عذاب أليم

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasulullah takut akan ditimpa cobaan atau azab yang pedih.” (Q.S. Annur: 63)

Imam al-Hithab dalam kitab “Mawahibul Jalil” mengatakan bahwa adzan ditinggalkan oleh Rasullah karena jika ia mengatakan hayya alas shalah dan umat Islam tidak segera melaksanakan, maka mereka akan disiksa berdasarkan ayat tersebut.

Ini Baca Juga :  Wajib Ditiru! Inilah Salah Satu Tips Sehat ala Rasulullah

Kedua, Rasulullah adalah penyeru, maka tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri dengan mengucap asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.

Kedua, Rasulullah adalah penyeru, maka tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri dengan mengucap asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.

Keempat, orang yang pertama kali mengetahui lafaz adzan adalah Abdullah bin Zaid di dalam mimpinya. Oleh karena itu, Rasulullah mewakilkan kepada selain dirinya untuk mengumandangkan azan.

Kelima, Nabi Muhammad disibukkan dengan urusan umat Islam sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Bahuti dalam kitabnya