Sumedang, 17 Agustus 2025 – Usai upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Lapangan PPS Sumedang. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumedang menggelar kegiatan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk guru, ASN, serta masyarakat.
Penyerahan santunan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir didampingi Ketua Ketua Baznas Sumedang, Ayi Subhan Hafas.
Menurut Ayi, penyaluran ZIS ini merupakan amanah yang harus dijalankan Baznas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Sebagian besar dana yang disalurkan hari ini berasal dari zakat para ASN Kabupaten Sumedang. Kami bersyukur bisa ikut merayakan kemerdekaan dengan cara berbagi, menyalurkan titipan para muzakki untuk mustahiq melalui berbagai program,” kata Ayi.
Ayi memaparkan, salah satu bantuan yang diberikan adalah dukungan pendidikan bagi 1.700 pelajar SD dan SMP di seluruh Kabupaten Sumedang.
“Secara simbolis tadi kami hadirkan perwakilan dari dua kecamatan, sementara sisanya akan disalurkan serentak besok melalui masing-masing kecamatan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Baznas juga menyalurkan bantuan beras sebanyak 3 ton bagi 600 pengemudi ojek online dan tukang becak.
Ayi menurutkan, langkah ini sebagai upaya memastikan kebutuhan pangan mereka tetap terjaga.
“Kami ingin memerdekakan para mustahiq dengan memberikan jaminan bahwa hari ini mereka bisa makan. Semua ini bersumber dari zakat ASN Kabupaten Sumedang,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga, Baznas juga memberikan bantuan khusus berupa kaki palsu bagi penyandang disabilitas. Salah satunya diserahkan kepada seorang guru ngaji asal Kecamatan Darmaraja yang merupakan hafiz 30 juz dan baru saja menorehkan prestasi sebagai juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional untuk kategori disabilitas. Bantuan serupa juga diberikan kepada seorang pelajar asal Cimanggung.
“Kami (Baznas Sumedang) berharap semangat berbagi dan kepedulian sosial dapat terus tumbuh di tengah masyarakat, sejalan dengan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan,” pungkas Ayi.
