Baznas Sumedang dan UPZ Salurkan Santunan Guru Ngaji Non ASN dan Sarana Keagamaan di Situraja

INISUMEDANG.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menyalurkan santunan untuk puluhan guru ngaji non ASN yang tersebar di 15 desa se-Kecamatan Situraja.

Kegiatan tersebut sebagai upaya meringankan beban guru ngaji yang tidak memperoleh gaji atau penghasilan dari pemerintah baik melaui APBD maupun APBN serta bantuan untuk sarana keagamaan,selama bulan suci Ramadan, terutama untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Camat Situraja Maman Wasman
didampingi Kapala UPZ Baznas Situraja H. Anang Kostaman mengatakan, jumlah bantuan yang disalurkan kepada 15 penerima guru ngaji non ASN dan 15 untuk sarana keagamaan terbagi untuk guru ngaji non ASN dari Baznas

Ini Baca Juga :  Sumedang Menuju Layanan Publik Berkualitas

“Besaran bantuan yang diberikan tiap penerima sejumlah Rp 500 ribu. Tahun depan semoga jumlahnya meningkat atau paling tidak stabil,” ujarnya usai memberikan santunan di Mesjid Besar Kecamatan Situraja, Sabtu 8 April 2024.

Ia berharap, kegiatan serupa juga diikuti oleh seluruh Stakeholder maupun pihak pengusaha agar tergerak hati nuraninya, untuk mengikuti jejak Pemda, dengan menyantuni yatim piatu maupun fakir miskin di lingkungannya.

“Salah satu hikmahnya tentu ada ikatan batin yang kuat antara Pemda, pengusaha dan masyarakat. Sebab Pemkab pun butuh dukungan dari masyarakat dalam membangun daerah,” tegasnya.

Ini Baca Juga :  Alhamdulillah, Balita Hidrosefalus Dapat Bantuan dari Polres Sumedang

Pada kesempatan tersebut juga dimanfaatkan UPZ Baznas Situraja untuk memberikan bantuan bagi 15 sarana kegamaan di tiap desa yang benar-benar membutuhkan peningkatan kualitas sarana prasarana.

“Sebelumnya bantuan untuk guru ngaji non ASN dan sarana keagamaan diberikan saat Tarawih Keliling di Desa Malaka Kecamata Situraja,” katanya.

Sementara itu Kapala UPZ Baznas Situraja H. Anang Kostaman menambahkan, kegiatan dilaksanakan dengan sederhana dan bantuan kepada warga atau guru ngaji yang membutuhkan tetap disalurkan secara langsung.

“Yang penting program bantuan tersalurkan,” tandasnya.