INISUMEDANG.COM – Batu Andesit yang diperkirakan berusia jutaan tahun kembali ditemukan di Citembong Girang blok Kabuyutan Kecamatan Ganeas Kabupatén Sumedang.
Penemuan batu andesit tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang Mohamad Budi Akbar.
Menurutnya, penemuan batu tersebut berawal dari informasi dari masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti. Selain Batu Menhir ada juga temuan lainnya yaitu Batu Andesit yang diperkirakan sudah jutaan tahun lalu.
“Setelah saya cari informasi di Wikipedia bahwa batu Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik. Dalam pengertian umum, Andesit adalah jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida adalah 57-63%”. Kata Budi kepada IniSumedang.Com Selasa kemarin 27 Desember 2022 di ruang kerjanya.
Budi menuturkan, columnar joint atau balok batu andesit ini jutaan tahun yang lalu. Dan terbentuk dari lava yang membeku di lingkungan gunung api. Sehingga, keberadaan balok batu andesit di Citembong Girang bisa didatangkan dari lokasi yang lain. Atau dahulunya ditempat itu ada bekas gunung api (gunung api purba).
“Suatu saat bisa jadi ditemukan di sumber lokasi lainnya. Kalau di gunung padang Cianjur, balok-balok batu andesit itu kemudian digunakan untuk membuat punden berundak dan juga ada yang didirikan tegak menjadi Menhir,” jelas Budi.
Budi berharap, dengan terungkap sejumlah temuan seperti batu Menhir dan batu andesit yang sudah tidak tersusun itu. Ke depan ditemukan kembali sejumlah bukti sejarah lainnya.
“Di lokasi ini, sangat banyak batu Andesit yang sudah tidak tersusun, hal ini, jelas harus dilestarikan dan dijaga. Kami dari Bidang Kebudayaan Disbudparpora Sumedang, akan terus memantau dan mengawasi, mencatat. Karena dengan adanya temuan batu Andesit ini, menjadi satu kebanggaan bahwa Sumedang kaya akan fosil, situs yang berusia jutaan tahun lalu,” ujarnya menegaskan.
