Banjir Jatinangor Sumedang Imbas Proyek Tol Cisumdawu? Begini Kata Satker Tol

PPK Fisik Satker Tol Cisumdawu, Erwin Herlambang

INISUMEDANG.COM Banjir Jatinangor Kabupaten Sumedang yang terjadi pada Kamis 24 Desember sore kemarin, menyebabkan ratusan rumah di Jatinangor terendam.

Dampaknya, lebih dari 678 orang di Desa Cipacing terendam. Belum lagi yang menimpa warga lain di 5 Desa di Jatinangor. Warga berdalih, penyebab banjir karena dampak pembangunan Tol Cisumdawu di seksi 1 (Cileunyi-Jatinangor).

Menanggapi permasalahan itu, PPK Fisik Satker Tol Cisumdawu, Erwin Herlambang mengatakan secara prinsip memang adanya dampak pembangunan Tol Cisumdawu.

Namun, tidak serta merta 100 persen menyalahkan proyek tol. Sebab, setelah pihaknya menelusuri ke lapangan, memang terjadi pendangkalan sungai Cibeusi dan intensitas hujan yang tinggi. Sehingga, jelas volume air tidak tercover Sungai Cibeusi yang membentang dari batas tugu kabupaten ke Cipacing (Jalan Raya Bandung Garut).

Ini Baca Juga :  Kebakaran Hutan di Nangorak, Tim Pusdalops BPBD Sumedang Diterjunkan

“Kami mewakili Satker Tol, dan secara pribadi dari PPK lahan Cisumdawu tahap 2 ini, menanggapi adanya peristiwa banjir di Jatinangor ini. Memang harus dikaji dulu penyebabnya apa, namun kami sepakat keselamatan warga lebih penting. Dan tidak 100% sepenuhnya benar bahwa ini dari Tol Cisumdawu,” kata Erwin saat memantau lokasi banjir Cipacing, Sabtu 25 Desember 2021.

Banyaknya Pendangkalan Sungai dan Alih Fungsi Sungai

Seperti diketahui, lanjut Erwin, jika intensitas tinggi, kami lihat di lapangan saat menyusuri sungai ternyata banyak terjadi pendangkalan. Selain itu ada perubahan fungsi dari sungai menjadi tempat tinggal. Tentunya juga ini menambah efek atau dampak dari kejadian kemarin.

Ini Baca Juga :  Dua Petugas Damkar Tersengat Listrik Saat Padamkan Kebakaran Jatinangor

Erwin yang didampingi Anggota DPRD Sumedang dari komisi 1, Dudi Supardi menegaskan karena sudah terjadi, pihaknya akan berupaya melakukan penanganan jangka pendek di area-area yang rusak. Seperti tanggul yang jebol, atau drainase yang kurang baik. Intinya agar keselamatan warga dapat kami selamatkan dan kami jamin.

Diakui Erwin bahwa, pengerjaan proyek tol Cisumdawu memang dikejar deadline. Pekerjaan proyek nasional ini sesuai dengan arahan pimpinan selesai di tahun 2021.

Namun untuk pembukaan fungsional, pihaknya juga masih menunggu arahan selanjutnya dari pimpinan.

Ini Baca Juga :  Berkonsep Urban Milenial, Kini Cafe & Resto Shop 3Second Hadir Sumedang

“Untuk digunakan tidak serta merta karena ada beberapa pihak yang perlu dikoordinasikan termasuk Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT). Sebagai badan pengatur jalan tol kapan waktu yang paling tepat untuk membuka fungsional. Jadi kami sampai saat ini masih menunggu arahan. Kami hanya menyelesaikan pekerjaan di 2021, dan semaksimal mungkin selesai di tahun ini,” kata Erwin menegaskan.