Bandung Makin Macet, Konversi Angkot Jadi Mikrobus Bakal Dilakukan Tahun 2024

Konversi Angkot

BANDUNG – Masalah kemacetan di Bandung saat ini tengah menjadi sorotan sejumlah pihak. Tingginya volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kondisi ruas jalan disebut-sebut salah satu pemicunya. Pemerintah setempat pun kini mulai merancang upaya untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Bandung. Salah satunya, mengkonversi angkutan kota atau angkot menjadi mikrobus tahun 2024.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, langkah ini telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bandung sebagai bagian dari perbaikan dan pembangunan infrastruktur.

“Persoalan besar di kota besar seperti Bandung adalah masalah kemacetan,” kata Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna saat menghadiri peringatan Hari Perhubungan, Minggu 17 September 2023.

“Nanti (konversi angkot jadi mikrobus) jadi public transport yang jauh lebih representatif dari kenyamanan keamanan dan sopir sudah tidak ada lagi saling kejar setoran karena dibayar operator,” ujarnya menambahkan.

Menurut Ema, saat ini laju pertumbuhan kendaraan rata-rata Kota Bandung berada di atas 10 persen. Sedangkan pertumbuhan sarana prasarana penunjang perhubungan di Bandung seperti jalan bergerak lambat. 

Ini Baca Juga :  Kejam! Leher Sopir Taksi Online Ditusuk Begal di Ciparay Bandung

“Untuk itu, transformasi transportasi publik harus segera dilakukan. Ini baru diusulkan hadir di tahun 2024. kami bekerja sama dengan koperasi angkutan di Bandung untuk menyelaraskan program ini,” tuturnya.

Nantinya, lanjut Ema, biaya operasional mikrobus akan disubsidi sehingga operator tidak perlu lagi menunggu penumpang penuh dan hanya perlu mematuhi headway (waktu keberangkatan) yang ditetapkan. 

“Kita sudah siap dengan subsidi itu. Mudah-mudahan nanti bersama DPRD clear. Kita menyubsidi para sopir angkot. Jadi mereka tidak terancam kehilangan pekerjaan, ada kepastian dalam sisi pendapatan,” ucapnya.

Ini Baca Juga :  Kebakaran Gudang di Margasari, Damkar Ungkap Dugaan Penyebabnya

“Kalau public transport ini sudah benar artinya kita juga akan berpindah dengan sendirinya. Tanpa ada perubahan public transport, perilaku dipastikan tidak mau berubah. Kemacetan akan ada,” tandas Ema.