INISUMEDANG.COM – Tampak seperti jalan menuju hutan, jalan Exit tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) di Pintu keluar Jatinangor Sumedang dipenuhi semak belukar. Pantauan di pinggir kiri dan kanan jalan rumput liar setinggi 70 centimeter memenuhi trotoar jalan. Bahkan, sebagian masuk ke badan jalan sehingga jika ada dua mobil berpapasan, rumput liar mengenai badan mobil.
Padahal, pintu keluar tol Cisumdawu di Jatinangor itu menuju pusat kawasan pendidikan dan destinasi wisata Janspark. Bahkan menuju ke hotel ternama Jatinangor National Golf. Ironisnya, fakta di lapangan jalan itu persis menuju ke area hutan dengan pohon kemiri yang ada di sepanjang jalan tersebut.
“Sejak pembangunan tol Cisumdawu sampai sekarang, belum ada perawatan dari dinas terkait baik dari petugas harian maupun petugas tol. Entah siapa ini yang bertanggung jawab, apakah Dinas PU atau pengelola tol,” ujar Haidar warga Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari yang sering melewati jalan tersebut.
Menurut Haidar, memang secara kontruksi jalan itu mengalami perbaikan ada yang dihotmix ada juga yang dicor beton. Namun, secara luas jalan belum menandakan jalan layak keluar tol atau jalan Nasional.
“Statusnya yang saya tahu kan kalau jalan keluar tol itu menjadi tanggung jawab pusat atau pengelola jalan tol,” katanya.
Sementara secara Geografis, jalan itu masuk ke wilayah Desa Cibeusi dan Hegarmanah. Namun, Kepala Desa tak mengetahui jalan itu menjadi tanggung jawab siapa.
“Jangankan masalah rumput liar, masalah warga juga yang memiliki makam, tanah yang tergerus tol Cisumdawu di Cibeusi belum mendapatkan haknya. Sampai saat ini pun kami masih membahas terkait dampak pembangunan tol Cisumdawu seperti banjir dan tanah longsor,” kata Kades Cibeusi H. Jajang.