BANDUNG – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Pusat ikut bersuara menyikapi adanya kekhawatiran masyarakat saat ini terkait bahaya kabel fiber optik menjuntai di atas jalan raya.
Seperti diketahui dalam beberapa hari ini terdapat masyarakat yang menjadi korban. Karena terjerat kabel yang melintang dan menjuntai di atas ruas jalan, bahkan kesemrawutan membuat bahaya kabel fiber optik makin tinggi.
Ketua Dewan Pengurus Apjatel Pusat Jerry Mangasas Swandy mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa upaya merespons kecemasan masyarakat termasuk di Bandung soal bahaya kabel fiber optik yang menjuntai itu.
“Kami mengapresiasi kinerja pemerintah daerah yang telah bergerak cepat merapikan serta ducting kabel fiber optik udara. Kami berharap energi tersebut bisa terus dilakukan di semua tempat,” ungkapnya di Balai Kota Bandung kepada wartawan.
Perapian Jaringan Otoritas
Jerry menyebut pihaknya akan terus melakukan perapian jaringan otoritas khususnya dengan crimping. Yakni menyatukan kabel-kabel udara itu agar tidak kendor dan berakibat kecelakaan seperti yang terjadi di Jakarta.
“Ketiga sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) yang sudah dilakukan di 13 ruas jalan sejak 2003 di Bandung. Saat ini SJUT ruas jalan yang dibahas adalah di segmen Jalan Riau kurang lebih sekitar 5 km,” paparnya.
Dengan begitu, Jerry berharap upaya ini semakin menjalin kerja bersama di semua lintas stakeholder. Baik dari organisasi perangkat daerah (OPD), PT. Bandung Infra Investama (BII), Apjatel, termasuk rekan-rekan Telkom maupun local company pemilik jaringan utilitas fiber optik.
“Nanti dari mulai awal dari 13 segmen Jalan Dago atas dan bawah telah berhasil dengan masih ditemukannya beberapa catatan, sehingga akhirnya sinergi bersama semua stakeholder bisa diperlihatkan dan dihasilkan kerja nyata di ruas Jalan Riau,” ucapnya.
Jerry memaparkan adapun bagian ruas jalan yang lainnya akan menyusul sesuai dengan program bersama. Sebab, menurutnya semua harus terukur dengan baik dari industri, pemerintah kota, BII, dan masyarakat.
“Perlu dilakukan peningkatan sosialisasi kepada sektor konsumen. Konsumen itu adalah rakyat atau pelaku usaha bisnis di sepanjang Jalan Riau seperti hotel, restoran, kantor pos, pun rumah-rumah penduduk,” tandasnya.