INISUMEDANG.COM – Bagaimana nasib para tenaga guru honorer Kabupaten Sumedang, setelah keluarnya surat Menpan RB tentang pembenahan para tenaga honorer?.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin menyebut, para tenaga guru honorer diharap tenang, Sumedang masih membutuhkan sekitar 2300 tenaga guru.
“Saat ini, para guru honorer sudah ada klasifikasi jelas. Pertama, 683 guru honorer yang telah lulus Passing Grade (PG). Kedua, 68 guru honorer kategori 2 yang resmi tetapi tidak lulus Passing Grade (P2), semuanya menjadi prioritas karena di lapangan masih kekurangan tenaga guru,” tutur Kadisdik dikantornya, Jumat (12/8/2022).
Butuh 802 Guru Agama
Sumedang yang agamis tapi di lapangan sangat kekurangan guru agama kaitan dengan Merdeka Belajar. Maka tentu harus ada penguatan karakter dari sisi normal agama untuk anak didik.
“Sehingga ada diskresi kekhususan daerah yaitu pemenuhan kebutuhan guru agama, maka diajukan sebanyak 51 guru agama. Total untuk tahun ini yang sudah saya tanda tangan berita acaranya untuk pemenuhan kebutuhan sebanyak 802 guru agama, “ujarnya.
Ditanya wartawan, bagaimana nasib guru honorer dengan sisanya?, Kadisdik menyebut saat ini sudah ada perintah dari pusat melalui BKP SDM yang menginfut data melalui data Dapodik.
Dihitung Sesuai Riil Kebutuhan Guru Kelas
“Sehingga tidak lagi melakukan pendataan lain, tapi sesuai yang terdaftar di Dapodik dengan kebijakan secara nasional. Sekarang masih konsentrasi kepada yang 802, tapi nanti akan dihitung sesuai riil kebutuhan guru kelas,” katanya.
Untuk guru PAUD baik Kober maupun TK, akan dihitung dengan perbandingan antara guru dan siswa dimana satu guru bisa membimbing dan membina 10 siswa Paud.
Untuk PKBM, lanjut Kadisdik, banyak guru-guru dari SMP, SMA dan SMK yang menjadi tutor, dan itu tidak bermasalah.
“Hanya saja akan tertibkan dulu, PKBM mana saja yang memang betul-betul aktif yang memiliki warga belajar,” sebutnya.
Ditanya, berapa guru honorer yang akan dieliminir sesuai ketentuan Menpan RB?. Kadisdik menyebut saat belum, karena untuk honorer guru dan tenaga kesehatan, nanti akan terlihat nyata, bahkan untuk guru kelas SD gampang menghitungnya.
“Ada berapa ribu Rombel atau kelas di SD, dan berapa nanti yang ASN-nya baik PNS maupun P3K. Sebab tidak mungkin mengorbankan anak didik kita,” tandasnya.
Sementara untuk SMP, lanjut dia, menghitung jam dan mata pelajarannya, maka tidak mungkin ada penambahan-penambahan di luar kebutuhan.
“Saya minta para tenaga guru honorer tenang, karena nanti akan tertata dan terlihat jelas tidak bisa ditutup-tutupi. Kebutuhan guru mata pelajaran sesuai Rombel dan sesuai jam pelajaran di SMP,” tuturnya.
Masih Butuh 2300 Guru.
Kadisdik menambahkan, secara hitungan kasar, Sumedang masih membutuhkan sekitar 2300 guru. Namun, kata dia, proporsi, penyebaran dan pendistribusiannya, nanti akan dihitung dengan baik.
Ditempat yang sama Sekda Sumedang Herman Suyatman mengatakan, saat ini, para tenaga honorer Pemkab Sumedang tengah proses pembenahan yang akan disesuaikan dengan ketentuan surat Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara.