BANDUNG – Awug Cibeunying menjadi salah satu kuliner legendaris Bandung yang masih banyak digemari. Makanan olahan tradisional ini memang tak kalah dengan makanan kekinian.
Salah satu toko awug yang terkenal yaitu Awug Cibeunying. Toko yang telah hadir 4 dekade inilah yang menjadi pelopor bagi pedagang awug di Bandung.
Berpredikat sebagai salah satu kuliner legendaris Bandung, latar belakang berdirinya toko tersebut terinspirasi dari kue putu yang pada awalnya awug merupakan sajian makanan pada saat syukuran dengan bentuk tumpeng.
Meskipun namanya Awug Cibeunying akan tetapi lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 361 Kelurahan Kacapiring.
Nama Cibeunying diambil karena pada mulanya hanya berdagang Awug menggunakan gerobak dan berlokasi di samping Apotek yang bernama Apotek Cibeunying.
Oleh karenanya pembeli lebih akrab memanggil tersebut dengan Awug Cibeunying sampai berdirinya toko saat ini. Toko ini buka setiap hari pada jam 07.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Anak Pendiri Toko Awug Cibeunying, Rizky Ahmad Fauzi mengatakan, meski makanan internasional semakin marak di Bandung, tetapi produksi awug tetap berjalan normal. Bahkan semakin hari semakin meningkat.
Strategi Pemasaran Awug Cibeunying
Hal itu karena dirinya memanfaatkan teknologi seperti ojeg online yang mempermudah konsumen dalam memesan makanan.
“Konsumen semakin sini semakin naik. Ditambah lagi ada Gofood, Grabfood dan Shopee Food. Jadi bisa mempermudah konsumen. Kalau di hari libur bisa memproduksi hingga 1 kuintal. Kalau hari biasa, sekitar 50 kiligram,” ungkapnya.
Selain Awug, di Toko ini juga menjual makanan tradisional khas sunda lainnya seperti gemblong, gurandil, klepon, jiwel dan lain-lain.
“Kurang lebih ada 30 macam jajanan tradisional sunda yang kami jual. Seperti klepon, aliagrem, jiwel, dan gurandil,” ujar Rizky.
Di toko ini, awug memiliki cita rasanya yang kuat dan teksurnya lembut. Hal itu karena awug diproduksi melalui proses yang sangat diperhatikan. Dimulai dengan penggilingan beras, pencampuran bahan dan pengkukusan menggunakan alat-alat yang higienis.
Awug Cibeunying yang dikenal warga sebagai kuliner legendaris Bandung memang belum menyediakan fasilitas untuk makan di tempat seperti toko lain. Kini Rizky berkeinginan tokonya mengunakan metode parasmanan.
“Kita ingin pembeli bisa mengambil sendiri. Sehingga konsumen tinggal ke kasir,” ucapnya menandaskan.