BANDUNG – Polresta Bandung mengajak seluruh ormas di Kabupaten Bandung untuk bersinergi awasi ciri-ciri radikalisme yang dapat mengganggu ideologi Pancasila.
Begitu kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo saat menghadiri Muscab ke-XVI Syarikat Islam Indonesia Kabupaten Bandung di Sukapura, Kecamatan Kertasari.
Lebih jauh, Kusworo mengatakan Polri perlu bekerjasama dengan elemen masyarakat dan ormas-ormas untuk saling memberikan informasi mengenai ciri-ciri radikalisme ini.
“Kerjasama ini untuk mengantisipasi adanya kelompok yang memiliki faham radikalisme yang ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi suatu negara yang khilafah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kusworo berharap kepada seluruh ormas ikut awasi jika menemukan kelompok-kelompok yang memiliki ciri-ciri radikalisme untuk segera melapor ke polisi.
“Apabila menemukan kelompok yang punya faham radikal, tolong jangan main hakim sendiri. Informasikan ke kepolisian, nanti kami yang akan menyelidiki lebih,” ujarnya.
Kapolresta Bandung menuturkan seandainya masyarakat maupun rekan-rekan ormas main hakim sendiri maka akan dijerat oleh Undang-undang akibat perbuatan tersebut.
“Maka dari itu kami ingatkan lagi jangan ada rekan-rekan ormas yang main hakim sendiri. Karena justru rekan-rekan ormas yang melakukan pelanggaran hukum,” tuturnya.
Demi mengantisipati hal tersebut, kata dia. Polri akan bersinergitas dengan MUI, ormas islam, tokoh agama dan instansi lainnya untuk menangkal paham yang menyimpang.
“Melalui momen ini kami harapkan kepada para pengurus PC Syarikat Islam Indonesia Kabupaten Bandung. Untuk kedepannya ikut bersinergi dengan kami,” kata Kusworo.
