INISUMEDANG.COM – Pamali atau pantangan atau juga disebut larangan merupakan sebuah ajaran yang diajarkan pada masa lalu. Bagi orang Suku Sunda di Jawa Barat, kata Pamali yang artinya juga tak jauh beda dengan tidak bagus, tidak baik dan tidak etis yang sifatnya larangan.
Orang tua di Sunda menyebutkan kata Pamali bisa juga diartikan tidak bagus atau berupa larangan agar orang tersebut tidak melakukannya.
IniSumedang.Com mencoba merangkum 10 kebiasaan yang Pamali dilarang atau Pamali dilakukan oleh orang Sunda.
Berikut adalah 10 hal yang Pamali dilakukan oleh Sunda.
- Duduk di Depan Pintu
Duduk di depan pintu dalam masyarakat Sunda merupakan satu hal yang Pamali. Dengan duduk di depan pintu dipercaya akan membawa kesulitan dalam mendapatkan jodoh. Bahkan, jika kerap melakukan, khususnya perempuan maka jodoh akan datang terlambat.
Jika orang tua Sunda melihat anaknya duduk di depan pintu pasti akan bilang “Ulah diuk dihareupeun Panto bisi nontot jodo” yang artinya, “Jangan duduk di depan pintu takut susah jodoh”
Namun, Pamali duduk di depan pintu juga bisa dimaksudkan untuk melarang anak-anak ataupun remaja, karena hal ini menghalangi orang yang ingin masuk atau keluar ruangan.
- Memotong Kuku Malam Hari
Orang tua Sunda pasti akan menyebutkan Pamali jika memotong kuku pada malam hari. Hal ini katanya bakal mempengaruhi jiwa seseorang. Bahkan, orang yang memotong kukunya malam-malam dianggap bisa menjadi stress, gila atau tidak bahagia.
Istilah tersebut tidak ada hubungannya dengan ilmu psikologis. Namun, larangan dengan kata Pamali memotong kuku malam-malam yaitu sebuah nasehat agar tidak melukai jari sendiri karena cahaya di malam hari kurang.
- Tidur Tengkurap dengan Kaki Diangkat ke Atas
Melakukan tidur tengkurap dengan kaki ke atas sangat Pamali dalam mitos Sunda. Dan ini sangat ditakuti oleh anak-anak sebab menyangkut ibu mereka.
Pasalnya, jika melakukan tidur tengkurap dengan kaki diangkat ke atas dapat membuat ibu mereka meninggal.
Orang tua Sunda pasti akan langsung menegur jika anaknya kedapatan berbuat tersebut, belum diketahui jelas maksud dari larangan ini. Tetapi, larangan ini memiliki maksud agar anak menghormati orang tua dengan tidak melakukan pantangan dan berkelakuan sopan.
Jangan Bersiul Di Malam Hari Dipercaya Mengundang Mahluk Halus
- Bersiul di Malam Hari
Bersiul di malam hari dipercaya dapat mengundang makhluk-makhluk halus. Pasalnya, ada anggapan jika makhluk halus senang dengan suara siulan.
Kendati demikian, Bersiul dianggap perbuatan tidak sopan bila dilakukan di depan orang yang lebih tua.
- Tidak Mengubur Kucing Hitam yang Ditabrak atau Tertabrak.
Kucing adalah hewan yang akrab dengan manusia, bahkan binatang kesayangan Nabi.
Sebab itu, hewan yang satu ini sangat disayangi oleh orang-orang, termasuk orang Sunda.
Maka akan Pamali jika anda menabrak kucing dan tidak menguburkannya, dan orang yang mengindahkan itu, orang tersebut akan mendapatkan kesialan.
- Memakai Baju Hijau di Pantai Selatan
Penghuni mistis pantai Selatan, Nyi Roro Kidul, dikabarkan memiliki warna kesukaan yakni warna hijau. Orang yang mengunjungi pantai Selatan dengan menggunakan pakaian berwarna hijau dimitoskan akan dibawa oleh Nyi Roro Kidul ke laut.
Maka, dalam istilah Sunda ada istilah Pamali, larangan memakai baju berwarna hijau jika ke pantai selatan. Jika memaksakan konon akan terseret arus laut.
- Berpoto dengan Jumlah Ganjil
Ada larangan untuk melakukan Poto dengan jumlah ganjil, menuturkan mitos yang beredar, jika berpoto dengan jumlah ganjil maka orang yang berada ditengah-tengah akan meninggalkan dunia.
Tapi, ada juga yang bilang jika melakukan poto dengan jumlah yang ganjil maka akan ada mahluk astral di Poto tersebut.
Pamali Bila Menyapu Di Malam Hari dan Mengeluarkan Suara Saat Makan
- Menyapu dimalam hari.
Menyapu dimalam hari juga satu hal yang Pamali, karena dipercaya akan membuang-buang rezeki.
Namun, bila diartikan larangan menyapu malam karena orang tua Sunda dulu menilai, dengan menyapu malam maka tidak akan bersih hasilnya. - Ibu Hamil dilarang mengejek seseorang.
Larangan ini, masih banyak dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Sunda. Pasalnya, jika Ibu sedang hamil mengejek seseorang, maka anak yang dilahirkan nanti akan mirip dengan orang yang sebelumnya diejek oleh Ibu Hamil tersebut.
Namun, meski diketahui sesuatu yang mengejek memang sangat dilarang, bukan hanya oleh ibu sedang hamil, tapi oleh semua orang.
- Mengeluarkan Suara sewaktu makan.
Mengeluarkan suara saat makan, menjadi salah satu yang dikatakan Pamali, karena dipercaya akan menjadi bahan pembicaraan negatif bagi orang disekitarnya.
Namun, maksud dari larangan itu juga bisa dikatakan Pamali karena dinilai tidak sopan, apalagi jika sedang makan bareng bersama.
Itulah sejumlah hal yang dianggap Pamali atau dilarang dalam Orang Sunda. Perlu, diketahui, jika masih banyak larangan serupa dalam budaya Sunda.