INISUMEDANG.COM – Memasuki hari ketiga Bulan Suci Ramadan 1445 H, harga bahan kebutuhan pokok penting (Bapokting) di pasar tradisional Tanjungsari masih mengalami kenaikan yang signifikan meski di beberapa barang komoditi mengalami penurunan, Kamis (14/3).
Seperti harga cabai merah Tanjung yang awalnya Rp120.000 per kg, turun menjadi Rp100.000 per kg. Kemudian, harga cabai rawit merah yang awalnya Rp100.000 per kg turun menjadi Rp80.000 per kg. Namun harga cabe merah keriting yang tetap bertengger di Rp.80.000 per kg.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Tanjungsari, Mohamad Nasir SE, mengatakan harga cabai merah Tanjung turun sebesar Rp20 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp120 ribu per kilogram. Meskipun mengalami penurunan, harga cabai merah masih di atas kisaran harga normal sekitar Rp80 hingga Rp70 ribu per kilogram.
Nasir menjelaskan bahwa kenaikan harga bapoktan itu terjadi lantaran hukum ekonomi, dimana ada peningkatan permintaan pasar maka harga naik menjelang munggahan atau memasuki Bulan Suci Ramadan. Hal itu wajar terjadi ketika permintaan naik pada menjelang Ramadan dan menjelang hari raya.
Selain harga cabai, barang komoditas yang ikut naik menjelang Ramadan dan masih naik pada awal awal Ramadan yakni harga minyak goreng curah yang awalnya Rp14.000 per kg, naik menjadi Rp17.000 per kg. Disusul beras yang awalnya Rp13.000 per kg naik menjadi Rp17.000 per kg.
“Kenaikan harga juga terjadi di daging sapi yang awalnya Rp120 ribu per kg naik menjadi Rp150 ribu per kg. Kemudian daging ayam potong yang awalnya Rp31.000 naik menjadi Rp36.000 per kg. Lalu, telur ayam yang awalnya Rp27.000 per kg naik menjadi Rp31.000 per kg,” ujarnya.
Dia berharap, penurunan harga cabai merah tanjung dan beberapa barang komoditas lainnya dapat memberikan kelegaan bagi konsumen dan menjaga stabilitas harga bahan pokok. Meskipun upaya pemerintah untuk menstabilkan harga dilakukan salah satu upayanya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sedang menggelar operasi pasar hari ini di Alun alun Sumedang.
“Perlunya menjaga harga tetap stabil dan terjangkau selama Ramadan untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satunya, stok harus terjamin dan stop penimbunan barang, sehingga barang langka di pasaran,” ujarnya.