Apa Kartu Prakerja Itu ?

Gambar Ilustrasi dari Internet

Platform digital yang bekerja sama dengan Program Kartu Prakerja sampai saat ini antara lain: Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker. Kemenko Perekonomian sebagai Ketua Komite Cipta Kerja adalah penanggung jawab program Kartu Prakerja dan Manajemen Pelaksana adalah pelaksana operasional program.

Lalu Apa Kartu Prakerja itu ??

Kartu Prakerja adalah bantuan pembiayaan peningkatan kompetensi dari pemerintah. Setiap peserta bisa mengikuti berbagai kursus secara online untuk meningkatkan kompetensinya. Dan setiap peserta berhak menerima bantuan sampai dengan Rp3.550.000, dan hanya bisa memperoleh bantuan ini sekali seumur hidup.

Ini Baca Juga :  Jadwal Buka Puasa, Imsak Untuk Sumedang Rabu 20 April 2022 dan Doa Ketika Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Siapa Saja Yang Bisa Mendaftar Kartu Prakerja ?

Yang bisa mendaftar kartu prakerja adalah setiap orang Warga Negera Indonesia yang berusia diatas 18 tahun dan tidak sedang sekolah atau kuliah tahun ini. Program prakerja siap menerima hingga 5,6 juta peserta. Pekerja formal maupun informal yang terdampak Covid-19 juga dapat mendaftarkan diri mulai pekan kedua April 2020, melalui laman resmi www.prakerja.go.id,

Bantuan senilai Rp.3.550.000, Apakah Pemerintah Menggaji Penganggur ?

Tentu tidak demikian, Rincian program Kartu Prakerja sebagai berikut :

Ini Baca Juga :  Cecep Lukman: Fasilitas Penunjang Posko PSBB di Perbatasan Harus Diperhatikan
  1. Bantuan pelatihan sebesar Rp.1000.000,-
  2. Insentif pasca pelatihan sebesar Rp.600.000,- per bulan untuk 4 (empat) bulan.
  3. Insentif survei kebekerjaan sebesar Rp50.000,- per survei, untuk 3 (tiga) kali survei, atau total Rp.150.000,- per peserta.

Jadi Kartu Prakerja berupaya melindungi para pencari kerja dan pekerja formal maupun informal yang terkena dampak langsung dari berkurangnya aktivitas ekonomi nasional saat ini, akibat pandemi Covid-19. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 trilyun untuk program ini.  

Sumber : Kemenko Perekonomian RI