INISUMEDANG.COM – Kelangkaan minyak goreng hingga kini terus dirasakan masyarakat, dan terus dikeluhkan terutama oleh ibu rumah tangga. Seperti terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungkerta, warga rela antri sejak pagi hanya untuk mendapatkan minyak goreng. Merupakan sebuah fenomena baru dengan pemandangan mengantri di setiap hari.
Fenomena baru mengantri menjadi pemandangan sehari-hari di salah satu minimarket di Tanjungkerta belakang ini.
Seperti dikatakan oleh Lilis, salah seorang Ibu rumah tangga yang turut mengantri di minimarket, bahwa antrian panjang minyak goreng kini jadi aktivitas sehari-hari di waktu pagi.
Bahkan, meski sudah mengantri panjang ada saja ibu-ibu yang tidak mendapatkan minyak goreng.
“Saya sudah datang dengan terburu-buru dan mengantri panjang di mini market, namun tetap saja tidak mendapatkan minyak gorengnya. Alhasil saya pulang dengan tangan kosong,” ujar Lilis, Sabtu (19/2/2022).
Pemandangan antrian serupa terlihat juga di depan salah satu minimarket di Kecamatan Conggeang.
Selain Berupaya Mengatasi Kelangkaan, Pemda Sumedang Akan Melakukan Operasi Pasar
Sejak Jumat (18/2) hingga Minggu (20/2) mulai pukul 06.30, masyarakat harus mengantri panjang untuk berburu minyak goreng.
“Kami butuh minyak goreng untuk memasak. Jadi mau tidak mau harus ikut mengantri walau antrian sudah panjang, itu harus kami lakukan karena stok minyak goreng di rumah sudah menipis,” kata Susi Minggu (20/2/2022).
Sulitnya mendapatkan minyak goreng, lanjut Susi, dirinya harus mensiasati dengan memakai margarin.
“Ya kita siasati dengan margarin kalau hanya untuk goreng telur, meski secara ekonomi ini sangat merugikan karena harganya yang lebih mahal” ujarnya.
Susi mengatakan, walaupun sudah mengantri tetapi masih banyak warga yang tidak mendapatkan minyak goreng.
Dimintai tanggapannya tentang fenomena langka Minyak Goreng, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskop_UMPP), Hari Tri Santosa mengatakan, Pemda Sumedang terus melakukan pemantauan dan berupaya mengatasi kelangkaan minyak goreng, yang terjadi.
“Kami selalu melaporkan ke Pemerintah Provinsi maupun pusat. Polres, TNI, Satpol PP. Dan kami pun melakukan sidak ke tempat-tempat penjualan minyak goreng, memastikan ketersediaan minyak goreng,” ucap Hari, Minggu (20/2/2022).
Atas berbagai saran dan masukan dari beberapa pihak, tambah Hari, Pemda Sumedang sendiri bakal melakukan operasi pasar sesegera mungkin.
“Rencana operasi pasar bakal dilaksanakan di 5 titik hari Selasa 22 Februari nanti. Dan kami telah bekerja sama dengan Bulog, Sumedang mendapat alokasi 36 ribu liter minyak goreng untuk operasi pasar nanti ,” ujarnya.