Sementara itu, owner Teras Kahuripan H. Zaki menambahkan, memang saat ini belum kelihatan kontribusi pemerintah untuk peningkatan ruas jalan menuju tempat wisata. Padahal, banyak tempat wisata baru di kawasan Tanjungsari. Beberapa investor pun sudah membeli tanah di kawasan itu untuk dijadikan tempat wisata.
Namun, kata dia, jika tidak didukung pemerintah setempat maka itu akan bertepuk sebelah tangan.
“Di Teras Kahuripan sendiri, penyerapan tenaga kerja lokal sudah ditempuh, pemasukan ke Desa Kadakajaya juga sudah dilakukan, termasuk koordinasi dengan Forkopimcam setempat. Apalagi, jika wisatanya hidup maka akan banyak tenaga kerja terserap,” ujarnya.
Teras Kahuripan sendiri, lanjut Zaki, menawarkan panorama alam dan permainan seperti giant swing, flying fox jumping, camping ground, dan kedepan akan ada mini zoo. Pemberdayaan masyarakat sekitar juga selain difasilitasi untuk berjualan di tempat wisata juga tenaga kerja di tempat wisata.
“Khusus untuk soft lanching kami menggratiskan tiket masuk dari tanggal 11 sampai 19 Desember nanti. Kalau normal harga tiket masuk Rp15.000. Kalau permainan seperti giant swing ditarif Rp25 ribu sekali naik,” tandasnya.