Akibat dari Bullying Perlu Diwaspadai, DPRD Kabupaten Bandung: Harus Ada Mitigasi

Akibat Bullying
Ilustrasi kasus bullying (video viral)

BANDUNGDPRD Kabupaten Bandung menilai perlu adanya kewaspadaan dan perhatian yang serius menyikapi akibat dari bullying yang dirasakan korban karena kini cenderung mengarah pada aksi kekerasan.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Maulana Fahmi mengatakan bullying atau perundungan yang mulai marak dan viral di media sosial (medsos) menjadi salah satu PR (Pekerjaan Rumah) bagi semua pihak.

“Semua itu merupakan PR besar yang dituntut agar segera dibenahi dan diperbaiki termasuk di Kabupaten Bandung. Peran pemerintah melalui Dinas Pendidikan sangat vital,” ungkap Maulana, saat dikonfirmasi.

Ini Baca Juga :  Perangi Geng Motor di Kabupaten Bandung, Ratusan Pelajar Lakukan Deklarasi

Maulana memandang butuh mitigasi dalam menindaklanjuti fenomena bullying atau perundungan. Karena, ini penting untuk mengetahui kenapa si anak kini saling membully, hingga melakukan kekerasan.

“Konsepnya dibikin aja mitigasi bullying,  bagaimana mencegah bullying, bagaimana ketika terjadi, bagaimana menolak bully, dan bagaimana memberikan saran agar hal itu tidak terulang kembali,” tutur Maulana.

Akibat dari bullying, lanjut Maulana, juga butuh perhatian. Beberapa waktu lalu, diakui Politisi PKS ini, dirinya pernah bicara sistem. Tentang apa yang harus dilakukan anak, guru, orangtua menyikapi kasus seperti ini.

Ini Baca Juga :  Duh! Pengangguran di Kabupaten Bandung Tembus 151.908 Jiwa, Laki-laki Terbanyak

“Maka dari itu perlu dibangun sebuah kekeluargaan dan bergotong royong mencegah kasusnya. Dan kami rasa ini PR sebenarnya yang harus dilakukan Pemkab Bandung dan Dinas Pendidikan,” tandasnya.