INISUMEDANG.COM – Rajin puasa dan sholat, baik fardhu maupun sunah, tidaklah menjadikan seorang muslim beruntung di akhirat nanti.
Banyak orang yang punya banyak pahala sholat, puasa, dan amal sholeh lainnya. Tetapi, mereka justru bangkrut di akhirat dan bahkan tidak diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW.
Umar bin Abdul Azis rahimahullah berkata: “Kami mendapati pada salaf bahwa mereka tidaklah memandang suatu ibadah itu dari puasa dan shalat semata. Akan tetapi bagaimana berhentinya dari menjatuhkan kehormatan manusia. Seorang yang tegak sholat shalat malam dan puasa di siang hari namun tidak menjaga lisannya maka bangkrut di akhirat.”-At Tamhiid 17/433
Dilansir IniSumedang.Com dari Instagram @faktaislamikini mengisahkan. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada sahabatnya, tahukah kalian, siapakah orang yang muflis (orang yang bangkrut) itu? Karena tidak tahu apa yang dimaksud oleh nabi, para sahabat pun menjawab. Menurut kami, Muflis itu adalah orang yang tidak mempunyai harta benda.”
Jawaban itu tentu bukan yang dimaksud oleh Nabi, Seraya meluruskan jawaban mereka, Nabi lalu menjelaskan bahwa yang muflis diantara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal-amal shalat, puasa, dan zakat, tetapi, ia pernah mencaci, menuduh zina, merampas harta, membunuh, dan memukul orang lain.
Maka pahala kebajikan orang tersebut akan diberikan sebagai tebusan kepada orang-orang yang dizaliminya itu.
Dan, apabila kebajikannya sudah habis, sementara kesalahan-kesalahannya belum semua tertebus, dosa orang-orang tersebut akan ditimpakan kepada orang tadi. Kemudian, ia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim). Itulah orang yang muflis!!
Orang muflis mulanya merasa bangga dan takjub kepada dirinya bahwa Ia telah shalat, puasa, zakat, haji, dan lainnya. Tapi pada waktu sama ia juga melakukan dosa-dosa sosial dan moral.
Oleh karena itu, muhasabah menjadi sangat penting dilakukan kapan pun, lebih-lebih pada akhir tahun, agar jangan sampai amal-amal saleh kita tergerogoti oleh dosa-dosa sosial dan moral sehingga menjadi bangkrut, bahkan tekor. Wallahualam Bissawab.