Ziarah Dulu ke Makam Pangeran Santri
Mungkin banyak yang bertanya, kenapa orang lain yang menginap di Gedung Negara biasanya ada yang ‘mendatangi’ dari dunia lain, sementara Anies Baswedan malah bisa tidur nyenyak tanpa ada gangguan apapun? Anies dinyatakan “lulus”! Alih-alih mendapat gangguan dari mahluk astral, Anies malah mendapatkan sambutan luar biasa dari Bupati, jajaran birokrat, dan masyarakat kota penghasil tahu tersebut.
Rupanya sebelum sampai ke Gedung Negara, Anies sudah sowan dulu ke Kompleks Pesarean Gede,yang terletak di Kampung Pesarean, Kota Sumedang. Di kompleks tersebut dimakamkan generasi pertama pendiri kerajaan Sumedang Larang, yaitu Pengeran Santri. Juga terdapa makam Pengeran Kornel sebagaimana diceritakan secara singkat di atas. Anies Baswedan datang ziarah ke makam ditemani langsung oleh juru kunci utama yang juga keturunan langsung Pengeran.
Siapakah Pangeran Santri? Pengeran Santri adalah julukan, nama lainnya adalah Pangeran Koesoemadinata I atau Ki Gedeng Sumedang atau Maulana Solih (1530-1578). Disebut Pangeran Santri karena perilakunya yang berakhlak mulia sebagai hasil dari gemblengan pendidikannya di pesantren.
Meski bukan keturunan langsung bangsawan Sumedang Larang, Pangeran Santri dianggap sebagai peletak pertama garis kerajaan Sumedang Larang Islam. Asalnya dari Cirebon, merupakan cucu Syekh Maulana Abdurahman atau Pangeran Panjunan dan cicit dari Syekh Datuk Kahfi, seorang ulama keturunan Arab Hadramaut. Jika ditelusur, silsilahnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Pangeran Santri menikah dengan Nyai Ratu Pucuk Umun, yang tiada lain adalah keturunan langsung raja Sumedang kuno. Saat menikah, Ratu Pucuk Umum memang sudah memeluk Islam, sehingga keturunan selanjutnya dididik secara Islam. Dari pernikahannya dengan Pangeran Santri, Ratu Pucuk Umun ini melahirkan Prabu Geusan Ulun atau dikenal dengan Prabu Angkawijaya. Prabu Geusan Ulun inilah yang mendapat kehormatan warisan mahkota Binokasih dari Kerajaan Pajajaran pasca keruntuhannya. Sejak penyerahan mahkota tersebut, centrum peradaban Sunda otomatis juga berpindah ke Kerajaan Sumedang Larang. Jika peradaban Sunda di era Kerajaan Pajajaran masih belum Islam, di era Sumedang Larang sudah Islam.
Sampai di sini paham khan, kenapa Anies Baswedan aman-aman saja menginap salah satu kamar keramat di Gedung Negara? Jawabannya, ternyata sebelum masuk Gedung Negara, Anies telah terlebih dahulu sowan (ziarah) ke sesepuh yang menjadi pangkal pertama peradaban Sumedang Larang.
Anies memang dikenal sebagai salah satu pemimpin negeri yang selalu mengedepankan keberadaban. Ia tahu dirinya sedang sowan di wilayah yang menjadi jantung peradaban Sunda. Ia tahu adab bertamu: yang senior musti lebih dihormati, yang leluhur diziarahi terlebih dahulu. []
Tulisan ini dikirim oleh RM Tumenggung Purbonegoro