INISUMEDANG.COM – Sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari kisah perjuangan dan rentetan peristiwa bersejarah yang tak mungkin dilupakan.
Kisah kemerdekaan negara dan pahlawan bangsa merupakan simbol sejarah yang perlu untuk diketahui dan dipelajari, karena tanpa adanya sejarah lama tidak akan muncul sejarah baru yang terjadi saat ini.
Bukan hanya di dunia saja, salah satu di negara tanah air tercinta yaitu Indonesia memiliki sejarah yang amat memilukan sekaligus membahagiakan dari para pendiri, pahlawan hingga masyarakat terdahulu. Berikut kisah sejarahnya.
- Jepang Menyerah Tanpa Syarat kepada Sekutu
Enam hari setelah tragedi bom Nagasaki, Jepang mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Kekalahan Jepang diumumkan oleh Kaisar Jepang Hirohita di stasiun radio nasional. Menyerahnya Jepang tanpa syarat menjadi akhir dari Perang Dunia II.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 ia membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Saigon dan Da Lat untuk menemui pimpinan tentara Jepang untuk Asia Timur Raya terkait dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan Jepang berencana menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, yang akan menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia. tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.
Perdebatan Golongan Tua dan Muda
- Perdebatan Golongan Tua dan Muda
Para pemuda dipimpin Chaerul Saleh, setelah berdiskusi dengan Tan Malaka, mengadakan rapat untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Sebelumnya, proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada 15 Agustus 1945.
Namun, resmi dibatalkan karena ada faktor tertentu membuat Soekarno dan golongan tua berpikiran dua kali serta menunggu perwakilan jepang terlebih dahulu.
Hal tersebut membuat marah para pemuda yang menjadi pengikut Sjahrir. Namun, batalnya diumumkan proklamasi tak sempat dikabarkan di Cirebon. Para pemuda Cirebon yang basisnya mendukung Sjarir, dibawah pimpinan dokter Soedarsono, pada hari itu mengumumkan proklamasi versi mereka sendiri.
Pada malam itu pula, kira-kira pukul 10 malam, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan.
Bahkan Wikana mengancam Soekarno jika tidak mengumumkan kemeredakaan saat itu juga, maka akan terjadi pertumpahan darah esok harinya. Akhirnya Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri.
Ia harus berunding dengan tokoh golongan tua lainnya, seperti Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusmasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. Hasilnya masih sama, penolakan untuk kemerdekaan saat itu juga.
Hingga pada akhirnya, golongan
muda mengambil kesimpulan yang menyimpang yaitu menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.
Kejadian ini mendekati peristiwa Rengasdengklok, detik-detik proklamasi diumumkan untuk kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia hingga penetapan UUD oleh PPKI.