INISUMEDANG.COM – Peristiwa longsor di Jalan Cadas Pangeran Kabupaten Sumedang pada tahun 1985 silam. Masih menyisakan misteri bagi warga Dusun Ciseda Desa Cimarias Kecamatan Pamulihan.
Bagaimana tidak, sejumlah warga yang berada di Dusun Ciseda, Dusun yang letaknya tepat berada di bawah Jalan Cadas Pangeran ini. Mengalami hal-hal mistis sebelum kejadian longsor itu terjadi.
Longsor pada tahun 1985 silam itu terjadi di tiga titik sekitar Jalan Cadas Pangeran. Yang mengakibatkan material longsoran batu cadas dan tanah memenuhi ketiga titik itu.
Ape (56) Ketua RT 04 RW 04 Dusun Ciseda Desa Cimarias yang merupakan saksi mata peristiwa longsor cadas pangeran pada tahun 1985 itu menuturkan pengalamannya.
Sehari sebelum longsor yang terjadi pada hari Jumat waktu itu, seluruh rumah warga dusun Ciseda di banjiri batu sebesar bola tenis.
“Menjadi satu keheranan bagi warga Ciseda, karena ada batu berjatuhan di setiap rumah warga di Dusun Ciseda yang 15 rumah ini. Semua rumah waktu itu, terkena batu sebesar bola tenis yang menimpa semua rumah di daerah itu. Hingg mulai genting langsung bocor, atap rumah langsung bolong lalu batu menimpa keramik dalam rumah,” ujar Ape saat diwawancarai IniSumedang.com beberapa waktu yang lalu.
Yang membuatnya kaget, kata Ape, kenapa juga batu berjatuhan secara bersamaan dan darimana juga batu itu datangnya. Hingga sampai saat ini, masih jadi pertanyaan besar bagi warga Ciseda.
Dulu, sambung Ape, di jembatan yang akan ke arah Dusun Ciseda ada satu Warung Kopi, dimana pemiliknya kerap menginap di sana.
Selain Batu Berjatuhan Ada Nenek-Nenek Misterius
“Ketika malam Jumat nya, pemilik warung, secara tiba tiba dihampiri Nenek nenek, dan berkata,” Neng, Nenek beli makanan, ini uangnya. Saat itu Si Nenek berpesan agar pemilik warung untuk pergi malam ini atau jangan menginap di warung ,” kata Nenek itu,” Ucap Ape menceritakan.
Setelah Nenek itu pergi, sambung Ape, pemilik warung merasa heran, darimana datangnya nenek itu dan mau kemana lalu orang mana. Pasalnya, nenek itu asing bagi pemilik warung.
“Setelah Nenek itu pergi, si pemilik warung melihat uang yang diberikan. Ternyata, uang itu berubah menjadi daun pisang kering, padahal waktu itu uang tersebut masih dipegang si pemilik warung. Sontak saja pemilik warung kaget, dan langsung menutup warung, lalu pulang ke rumahnya di Ciseda,” tutur Ape.
Tak hanya itu, sehari sebelumnya juga, kata Ape, ada orang tua yang datang dan memberitahukan kepada warga untuk berhati-hati. Warga waktu itu, makin heran dan bertanya-tanya. Belum juga tenang dengan kejadian hujan batu di tambah ada orang tua yang datang.
“Besoknya hari Jumat, terbukti omongan orang tua dan nenek yang belanja di warung serta tanda hujan batu itu, Jalan Cadas Pangeran longsor di tiga titik. Sangat mengerikan dengan suara gemuruh batu cadas dan tanah hingga menderu sangat kencang,” ungkap Ape.
Keajaiban Lainnya Longsoran Berhenti Sebelum Warga Menyelamatkan Diri
Yang membuat heran, kata Ape, di bawah jalan Cadas Pangeran itu, dulunya ada rumah percis dibawah jalan yang kebetulan kondisinya sedang ramai karena akan mengadakan acara nikahan. Begitu longsor tanah akan menimpa rumah tersebut secara tiba-tiba berhenti tanah itu, dan warga sibuk menyelamatkan diri dan barang berharganya.
“Warga berhamburan. Dan setalah di rumah itu sudah tidak ada orang, tanah dan batu yang longsor langsung menutup rumah tersebut. Dan warung yang ada di jembatan Ciseda yang sebelumnya didatangi Nenek nenek misterius pun terkena longsor,” jelas Ape.
Masih kata Ape, disamping rumah yang tertimpa longsor itu ada kandang domba yang jumlahnya lumayan banyak. Setelah longsoran berhenti, warga menyelamatkan barang yang ada termasuk kandang domba itu.
“Dan ternyata, kandang dombanya ditutupi oleh pohon bambu dan pohon bambunya tertimbun oleh tanah longsor. Tapi anehnya, kandang dombanya utuh domba pun semua masih hidup dan bisa terselamatkan oleh warga,” tuturnya.
Tidak ada korban pada longsor di Cadas Pangeran waktu itu, tambah Ape, apalagi korban jiwa, semua selamat dari bencana longsor yang begitu besar.
“Begitu juga di jalan Cadas Pangeran yang ada tiga titik longsornya, semua kendaraan selamat. Hanya ada insiden gesekan kendaraan saja. Ini saya alami waktu kejadian longsor di Cadas Pangeran, musibah dan bisa terselamatkan karena Allah SWT juru penyelamatnya di tambah dengan para leluhur di kami masih sayang ke warga Ciseda,” kata Ape mengakhiri kisahnya.