55.220 Hektar Hutan dan Lahan di Sumedang Terbakar Selama 2 Bulan, Kerugian Capai 2 Miliar Lebih

Kebakaran Lahan Lahan di Kaki Gunung Tampomas Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang (Foto: dok BPBD Kabupaten Sumedang).

Pemetaan Daerah-daerah Rawan Kebakaran

“Kami juga melakukan pemetaan daerah-daerah potensi kekurangan air bersih tiap desa. Dan melakukan pemetaan daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan,” tambah Atang.

Atang menuturkan, curah hujan di Kabupaten Sumedang pada bulan September dan Oktober diprediksi curah hujan dengan kategori rendah. Dan sifat hujannya dibawah normal lebih kering dari pada biasanya.

Kemudian, memasuki bulan September ini juga El Nino berada pada kategori Moderate dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun 2023.

Ini Baca Juga :  Atasi Sampah, Pemkab Sumedang Gandeng ITB Ciptakan Aplikasi Crapco

“El Nino umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Sumedang. Dengan adanya El Nino diprediksi bahwa secara umum musim kemarau 2023 memiliki durasi lebih panjang. Sehingga kondisinya lebih kering dibandingkan normalnya,” tuturnya.

Untuk itu, Atang mengimbau supaya masyarakat untuk mengurangi risiko bencana seperti kekeringan, kekurangan air bersih, dan gagal panen yang dapat memicu ketidakstabilan pangan.

Kemudian segera mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah yang rentan dan sering terjadi kebakaran.

Ini Baca Juga :  BPBD Sumedang Mencatat Ada 252 Bencana Terjadi Sepanjang Tahun 2023

“Sementara untuk, mengantisipasi krisis air bersih. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan air. Kami juga
melakukan pemantauan dan peninjauan lapangan ground check bersama-sama dinas terkait. Untuk mengantisipasi dan menangani terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan,” ucap Atang.

Atang menambahkan, pihaknya juga menyiapkan logistik dan peralatan. Seperti tangki air bersih, penyediaan pompa air di setiap kecamatan, desa, kelurahan serta memprioritaskan pada wilayah yang terdampak kekeringan.

Selanjutnya, mengkoordinasikan stakeholder terkait dalam penyiapan alternative kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat melalui penyiapan cumur bor dan pengaturan distribuci air.

Ini Baca Juga :  Kebakaran Landa Kawasan Cicalengka, 5 Rumah Warga Terdampak

‘Kami juga mengambil langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah masing-masing antara lain,” tandasnya.