SUMEDANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang mencatat sebanyak 144 bencana terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 30 November 2024.
Bencana alam diantaranya banjir, tanah longsor, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem dan pohon tumbang. Dimana peristiwa bencana yang paling mendominasi yaitu bencana longsor dengan jumlah 69 kejadian.
Untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sumedang, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan Rakor Mitigasi Bencana Alam yang dipimpin di Gedung Negara, Senin (9/12/2024).
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli. Pada kesempatan itu, Yudia menekankan perlu adanya langkah-langkah dan upaya-upaya yang cepat dan tepat dalam menanggulangi risiko bencana
“Mitigasi sendiri merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengurangi tingginya risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun peningkatan kemampuan dan kesadaran masyarakat mengenai ancaman bencana,” kata Yudia.
“Untuk itu, tujuan utama dari pertemuan kita hari ini adalah
melakukan evaluasi kesiapan penanggulangan bencana, memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi rawan bencana, menyusun strategi mitigasi yang komprehensif dan terukur, serta
meningkatkan koordinasi antarinstansi dalam penanganan bencana,” tambahnya.
Salah satu program prioritas dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, kata Yudia, yaitu memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
“Saya berharap dengan Rakor ini dapat meningkatkan mitigasi bencana mencakup pengembangan sistem teknologi deteksi dini, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pengelolaan logistik yang lebih efektif,” tuturnya.
“Langkah ini diharapkan dapat mempercepat respons tanggap darurat dan meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat,” imbuhnya.
Yudia berharap seluruh Komponen dapat turut mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya protokol keselamatan, risiko bencana dan pengembangan sistem peringatan dini yang efektif.
“Mari bersama-sama berkomitmen dari seluruh stakeholders , baik unsur pemerintah daerah dan unsur Forkopimda untuk berlolaborasi dalam menghadapi bencana terutama dalam melindungi masyarakat Sumedang dari dampak bencana alam,” tandasnya.