INISUMEDANG.COM – Sebanyak 13 dari 15 Arca bersejarah yang ada di Dusun Puncak Manik Désa Cilangkap Kecamatan Buahdua Kabupatén Sumedang saat ini tidak jelas keberadaannya (raib).
Ke 13 Arca di Puncak Manik tersebut raib entah kemana dan hanya tersisa 2 arca saja. Padahal, arca arca tersebut merupakan benda bersejarah sebagai tanda budaya pada di masa lalu.
Kepala Dusun satu Desa Cilangkap Iim Gandawijaya (41) mengatakan, sebelumnya arca di Puncak Manik berjumlah 15 Arca. Bukan tidak terawat atau tidak terjaga, tetapi saat itu waktu tidak memungkinkan untuk menjaganya karena situasi yang sedang genting.
“Jaman dulu, Arca arca yang ada di Puncak Manik terjaga dan terpelihara. Namun, sejak tahun 1942, keberadaanya satu persatu mulai hilang. Dulu menurut cerita turun temurun dari para buyut dan orangtua, keberadaan arca akan di musnahkan oleh golongan Darul Islam (DI). Jadi Arca yang ada diselamatkan atau disembunyikan oleh warga kala itu,” kata Iim kepada IniSumedang.Com beberapa waktu yang lalu.
Bentuk Arca Di Puncak Manik
Arca tersebut, kata Iim, kalau melihat bentuknya menurut cerita buyut, kakek dan ayahnya. Ada yang menyerupai harimau, Monyet, dan Arca Darmakusumah, Arca Congcot (mirip nasi Tumpeng). Sedangkan arca yang lainnya memiliki beragam bentuk.
“Asalnya 15 Arca, lalu disembunyikan oleh warga karena akan Dimusnahkan oleh DI, tersisa tiga Arc. Diantaranya Arca Darmakusumah, Arca Harimau dan Monyet, lalu Arca Congcot. Namun, Arca Darmakusumah pun lenyap digantikan oleh si pencurinya dengan dua buah pohon Haur Pugur (mirip pohon bambu). Kondisinya kalau keatas tidak berdaun atau mati tapi kalau ke bawahnya justru hidup,” jelasnya.
Usia Arca tersebut, sambung Iim, sudah berumur ratusan tahun. Seandainya jumlah Arca itu masih lengkap, mungkin, akan lebih kaya budaya dan situs di Puncak Manik. Tapi saat ini, tinggal dua buah.
“Arcanya sekarang tinggal dua buah, Arca Harimau yang saling membelakangi dengan monyet. Lalu Arca Congcot yang nantinya menjadi cikal bakal yang di ekspresikan menjadi suatu mahakarya seni pada ratusan tahun lalu yakni Arca Congcot,” tandasnya.
Sekedar informasi, Dusun Puncak Manik sendiri, menurut warga di Desa Cilangkap. Adalah salah satu tempat yang dipercaya sebagai tempat pelarian Prabu Siliwangi ketika dikejar anaknya yaitu Prabu Kian Santang.