INISUMEDANG.COM – Sebanyak 119 Pondok pesantren di Kabupaten Sumedang yang terbagi kedalaman 3 wilayah mengikuti Pelatihan Online bagi peserta One Pesantren One Product (Opop) Jabar Tahun 2023 Wilayah 5 Kabupaten Sumedang di Pondok Pesantren Cikalama Desa Sindangpakuon Kecamatan Cimanggung, Kamis (8/6/2023).
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKMPP) Kabupaten Sumedang, Hari Tri Santosa mengatakan program Opop ini sudah digulirkan Pemprov Jabar sejak 4 tahun silam. Dan Kabupaten Sumedang selalu berkontribusi dalam hal peserta dan jenis UKM yang menjadi unggulan.
Dari 119 pesantren itu, lanjutnya, 52 pontren jenis starup dan 67 pontren jenis skill up. Setiap pesantren mendapatkan bantuan modal sebesar Rp12 juta untuk jenis starup dan Rp15 juta untuk jenis skill up. Pelatihan digelar di 3 tempat berbeda yakni di Pontren Cikalama Cimanggung, Dinas Koperasi dan UKM, serta di Pontren Al Amanah Paseh.
“Nanti yang 119 ini akan dinilai di tingkat provinsi. Dari 2.174 peserta se Jabar, akan diambil 200 pesantren. Nanti akan diseleksi lagi menjadi 20 pesantren. Tiap-tiap Kabupaten/Kota diambil 2 pesantren yang terbaik,” ujarnya.
Liwet Santri jadi Unggulan Produk UMKM Opop Sumedang
“Salah satu yang menjadi unggulan Produk UMKM Opop di Sumedang. Yakni liwet santri instan produk Pesantren Kampung Quran Learning Center Parakanmuncang Sumedang Jabar. Dan kopi santri Kopontren Cikalama Parakanmuncang. Ya kami ucapkan selamat kepada peserta yang mengikuti pelatihan ini selama 2 hari. Semoga ada perwakilan dari Sumedang yang diambil ke provinsi,” ujar Hari usai membuka pelatihan online Opop di Ponpes Cikalama.
Menurut Hari tujuan utama program Opop ini, meningkatkan usaha pesantren agar pesantren mandiri dalam ekonomi, Pesantren mampu memacu pengembangan skill, tekhnologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis. Pesantren mampu berdaya saing ekonomi, bersinergi dalam jaringan bisnis yang potensial hingga mereka berhasil menjadi sebuah pondok pesantren yang mandiri.
Seperti diketahui, program One Pesantren One Product (OPOP) merupakan program yang dijalankan oleh Pondok Pesantren untuk mencapai kesejahteraan masyarakat serta kemandirian secara ekonomi, melalui pengembangan unit-unit usaha yang dijalankan oleh Pesantren. OPOP memiliki manfaat untuk internal pesantren yaitu peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas SDM, memperluas Mitra dengan Masyarakat sekitar.
Kepala Dinas KUK Jabar Kusmana Hartadji melaporkan, selama empat tahun bergulir, sebanyak 2.844 pesantren sudah tergabung dalam program OPOP. Pemda Provinsi Jabar sendiri menargetkan sebanyak 5.000 pesantren dapat bergabung dalam program tersebut hingga 2023.
“Pada tahun 2023 target 2.156 pondok pesantren. Insyaallah akan tercapai berkat dukungan Bapak Gubernur dan Wagub dan berbagai pihak terkait,” ucap Kusmana.