BANDUNG – Sebanyak 10 kecamatan di wilayah Bandung berisiko tinggi dilanda banjir saat musim hujan. Hal ini sesuai hasil kajian yang dilakukan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB).
Kepala Seksi Mitigasi Bencana Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Bandung Amires Pahala berharap masuki periode transisi musim penghujan masyarakat untuk waspada.
“10 kecamatan yang berisiko banjir itu meliputi Andir, Astanaanyar, Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bandung Kidul, Panyileukan, Batununggal, Bojongloa Kidul, Rancasari, dan Kiaracondong,” katanya.
Jika melihat dari wilayahnya, lanjut dia, memang lebih banyak sekarang terjadi banjir di Bandung Selatan karena perubahan ekosistem. Sedangkan di Bandung bagian Timur karena kurang daerah serapannya.
“Untuk mencegah ragam bencana, kami terus memantau daerah yang sering terjadi bencana. Kami pun melakukan mitigasi dengan edukasi ke masyarakat untuk belajar melihat potensi dan gejalanya,” ucap dia.
Sepanjang periode Januari-September 2022, kata Amires, bencana hidrometeorologi di Bandung mencapai tiga kasus. Satu kasus banjir di Rancasari, dan dua kasus longsor tapi tidak ada korban hanya kerugian materi.
“Bencana merupakan urusan bersama semua sektor pentahelix. Sehingga, selama setahun ini Damkar PB telah menyusun upaya penanggulangan bencana bersama perangkat lain,” ungkapnya menandaskan.