1.270 Bencana Telah Terjadi di Kabupaten Bandung, Ini Pesan Bupati

BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan sesuai laporan yang diterimanya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tercatat 1.270 bencana alam telah terjadi di Kabupaten Bandung.

Menurut Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, ribuan bencana yang telah terjadi di wilayahnya itu mulai dari banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi dan angin kencang 

“Bencana alam itu disebabkan tak seimbangnya kondisi alam,” kata Dadang dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu 10 Desember 2023.

Ini Baca Juga :  Kampung KB Dinilai Punya Peran Penting Naikkan IPM di Bandung

Dadang mengatakan bahwa di Kecamatan Pasirjambu, Pacet, Ciparay, Kertasari, masuk wilayah rawan bencana. Apalagi di Kecamatan Kertasari, katanya, disaat turun hujan jalan beralih fungsi menjadi ‘sungai’.

“Wilayah Ciwidey, Pasirjambu, Cimenyan, Cileunyi juga harus diantisipasi dari ancaman kerawanan bencana. Saya ambil langkah dan tindakan geser anggaran, untuk  memperbaiki lokasi yang kena bencana,” tutur Dadang.

Untuk penanganan dan perbaikan  lokasi bencana yang melanda, Bupati Bandung itu menegaskan perlu ada sinergitas antar perangkat daerah terutama DPUTR, BPBD, , Disperkimtan, Dinas LH Kabupaten Bandung. 

Ini Baca Juga :  Sempat Hilang, Ibu dan Bayinya Berusia 2,5 Tahun Ditemukan di Nagreg

“Pada Minggu (10/12/2023) ini, akan dilaksanakan penanaman serentak sebanyak 30 ribu pohon di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia,” tuturnya.

Dadang mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan (Gep4k Sayang) 

“Melalui program Gep4k Sayang itu, setiap orang yang masuk sekolah wajib menanam sebanyak 2 pohon. Yang akan menikah menanam dua pohon dengan cara dititipkan di KUA. Yang memiliki kendaraan roda dua menanam 7 pohon dan roda empat 25 pohon,” ungkapnya.

Ini Baca Juga :  Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Bandung Diklaim Menurun

Kang DS (begitu sapaan akrabnya) juga mengajak para penggiat lingkungan untuk mengawasi lahan hijau jangan sampai dipaksakan dijadikan kawasan perumahan. Jika terjadi pelanggaran laporkan kepadanya.

“Saya ingatkan kepada masyarakat untuk tidak menanam sayuran pada lahan miring dan lahan curam. Lahan miring lebih baik ditanami tanaman keras. Aktivis lingkungan bisa untuk mengawasinya,” katanya menandaskan.