INISUMEDANG.COM – Gempa bumi seperti tak henti, hentinya terjadi sejak gempa Cianjur pada 21 November 2022. Bahkan, terbaru gempa berkekuatan 6.5 Skala Righter mengguncang Sukabumi di kedalam 104 KM hingga goncangannya sampai ke Sumedang.
Berbicara gempa, tak lepas dari adanya patahan tanah atau retakan lempengan kulit bumi di dalam tanah atau yang biasa disebut sesar (dunia kedokteran dibelah,red). Selain itu di Jawa Barat ada 4 Sesar aktif salah satunya sesar lembang.
Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor Kabupaten Sumedang yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km.
Menurut BMKG, patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 Skala ritcher. Sesar Lembang sendiri terbagi menjadi dua Segmen (bagian). Yakni Segmen barat dan Segmen timur sehingga gempa yang diakibatkan memiliki skala yang berbeda-beda. Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter/tahun.
Akan tetapi, segmen-segmennya memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakkan Sesar Lembang tidak Sempurna. Meski begitu, kecepatan pergerakan Sesar Lembang selalu berubah-ubah.
Hasil kajian terbaru tahun 2017 laju pergeseran Sesar Lembang sekitar 3,0 – 5,5 mm/tahun. Angka ini bertambah dari prediksi tahun 2011 yang menyebut laju pergeserannya 2,0 – 4,0 mm/tahun. Selain itu, riset baru dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menemukan bahwa panjang sesar adalah 29 km, bukan 22 km (perkiraan 22 km menurut Google maps). Hasil riset ini tak lepas berkat pemetaan citra profil morfologi dengan resolusi yang tinggi lewat penggunaan LIDAR (Light Detection and Ranging).
Dari data ini, dengan hitung-hitungan formula ahli paleoseismologi. Diperolehlah data empiris soal potensi energi seismik yang dihasilkan saat Sesar Lembang aktif. Paleoseismologi adalah studi batuan kuno dan sedimen untuk bukti peristiwa seismik. Seperti gempa bumi dan tsunami, dari zaman sebelum catatan disimpan.
Resiko Dampak Sesar Lembang
Kerusakan yang bisa terjadi dari gempa yang diakibatkan oleh Sesar Lembang dapat berdampak buruk pada Bandung dan sekitarnya. Bahkan dapat berpotensi akan sangat menghancurkan kota Bandung. Menurut riset yang dilakukan Institut Teknologi Bandung, kerugian bangunan dan infrastruktur akibat kerusakan sesar Lembang diprediksi bisa mencapai 67 Tirliun. Lebih besar dari kerusakan akibat Tsunami di Aceh pada 2004 yang hanya 6 Triliun.
Sesar Lembang akan gelombang primer dengan kecepatan dapat mencapai 5 km/detik. Sebelum gelombang yang lebih merusak (Gelombang-S) datang yang tidak akan bisa diprediksi kapan terjadinya yang diperkirakkan datang 30 – 90 detik sebelum gelombang selanjutnya datang.
Kecamatan Gedebage Yang Paling Parah
Kawasan Kota Bandung yang dulu bekas danau purba berada pada titik paling rendah, yang kini lokasinya di Gedebage. Saat terjadi gempa, entah itu bersumber dari patahan Lembang, Cimandiri, Baribis, atau zona subduksi di Samudra Hindia. Gedebage akan menerima goncangan lebih hebat ketimbang lokasi lain.
Riset dari peneliti Pusat Survei Geologi ESDM, Marjiyono mengatakan. Perambatan gelombang gempa sangat bergantung pada berat jenis dan struktur benda yang dilaluinya. Gempa seperti riak air, semakin jauh perambatan, kekuatan gempa semakin melemah. Jarak kota bandung hanyalah 3 km dari jalur utama sesar, ini cukup membuat aktivitas ibukota Jawa Barat lumpuh bila terjadi gempa. Kondisi geologi permukaan wilayah di Kota Bandung bervariasi, dari endapan sangat lunak hingga batuan vulkanik keras. Penting untuk melihat karakterisasi geologi permukaan guna mengidentifikasi tingkat kerentanan penguatan gelombang gempa.