Wabup Sumedang, Apresiasi Living Lab Universitas Widyatama di Cileles

SUMEDANG, 8 Juli 2025 – Sebuah alat pendeteksi budidaya ikan berbasis Artificial Intelligence (AI) berhasil dibuat oleh Universitas Widyatama, Bandung. Bekerja sama dengan Universitas INTI International, Malaysia dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, alat tersebut menjadi terobosan yang bermanfaat untuk petani ikan.

Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum. mengatakan proyek riset ini akan berfokus pada Kolam Pemancingan Putera Jaya yang berlokasi di Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi inovatif untuk meningkatkan daya tarik wisata di kawasan tersebut sekaligus menjaga kelestarian lingkungan kolam pemancingan.

“Alat ini merupakan bentuk implementasi Widyatama dalam menindaklanjuti konsep Living Lab yang menjadi program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Desa Cileles yang terletak di Jatinangor, Kabupaten Sumedang menjadi desa yang beruntung lantaran menjadi desa pertama yang menggunakan alat ini,” katanya.

Sebetulnya, lanjut Rektor, alat ini telah diresmikan pada Sabtu, 21 Juni 2025 di Pemancingan Putera Jaya yang berlokasi di Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Cileles.

“Pertama berkaitan dengan kegiatan di Cileles, kami sedang melakukan riset terkait alat pendeteksi budidaya ikan lele dan nila yang berbasis AI. Itu sesuai dengan yang digulirkan oleh Dirjen Saintek. Dari hal itu akan ada dampak ke masyarakat yaitu bisa menciptakan UMKM dan industri kreatif,” kata Rektor.

Ini Baca Juga :  87 Kepala Sekolah di Sumedang Resmi Dilantik, Begini Pesan Khusus Pj Bupati

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila menyambut baik adanya living Lab Utama di Desa Cileles itu. Sebab, di Sumedang yang notabene masyarakat petani dan peternak diharapkan menjadi terobosan bagi peternak ikan untuk meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan intelegensi.

Wabup pun berharap, teknologi untuk memantau kadar air atau Ph, pada Kolam ikan, dan pemanfaatan AI untuk memilih mana ikan yang sudah layak dijual atau tidak bisa dikembangkan di seluruh desa di Kabupaten Sumedang dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

Ini Baca Juga :  Moment HJS ke-446, Ratusan Anak di Sumedang Ikuti Khitanan Massal

“Kedepanya semoga kolaborasi antara Pemkab Sumedang dengan Universitas Widyatama dan INTI International University Malaysia ini bisa berkesinambungan, tidak hanya dalam budidaya ikan tetapi sampai ke pemasarannya. Intinya, bisa membantu pemberdayaan masyarakat sekitar dan meningkatkan ketahanan pangan nasional,” tandasnya.