INISUMEDANG.COM – Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan merasa prihatin eksistensi nama Ubi Cilembu Sumedang tak sepopuler seperti kenyataan. Oleh karena itu dia mengajak kepada semua stakeholder untuk mempopulerkan nama Ubi Cilembu sebagai makanan asli Sumedang yang ditanam di Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan.
“Ubi Cilembu sudah menyebar ke seluruh Indonesia bahkan penjuru dunia, bukan hanya di Sumedang dan Jawa Barat saja. Namun kalah dengan makanan lain seperti dodol Garut atau Bakpia Patok Jogjakarta,” ucap Erwan saat menghadiri kegiatan di Desa Cilembu, belum lama ini.
Wabup menambahkan, pada saat perhelatan PON di Papua dan Jayapura lalu. Wabup menemukan Ubi Cilembu namun tidak disebutkan nama Sumedangnya, jadi hanya dikenal Cilembunya saja.
“Kedepan mari kita lebih populerkan nama Ubi Cilembu ini berasal dari Sumedang, seperti layaknya Tahu Sumedang,” harapnya.
Wabu menjelaskan, Ubi Cilembu sudah mendunia bukan hanya di Indonesia melainkan sudah ekspor ke negara Jepang, Arab Saudi dan negara-negara lainnya. Tetapi mereka tidak tahu dimana asal Ubi Cilembu ini yang ada di desa Cilembu kecamatan Pamulihan Sumedang Jawa Barat.
“Ini harus terus kita gaungkan keluar supaya lebih diketahui daerah asalnya Ubi Cilembu ini. Dulu sekitar 2 tahun lalu, kita mengundang para Profesor Rhenald Kasali ke Gedung Negara (GN) kita suguhi Cilembu sambil makan, professor bilang, Oh ini ubi yang dari puncak yang ada tulisannya Ubi Cilembu. Setelah dijelaskan ia baru tahu bahwa Cilembu ini ada di Sumedang,” tambahnya.
Ubi Cilembu Asal Sumedang
Setelah dijelaskan, kata Wabup, bahwa
Ubi Cilembu yang ada dipuncak itu hanya penjualnya saja sementara asalnya Ubi ini dari Desa Cilembut, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
“Prof Rhenald bilang, kenapa ini enggak disampaikan kepada yang lain bahwa Cilembu ini ada di Sumedang. Nah ini tugas kita kedepan bagaimana mempopulerkan bahwa Ubi Cilembu asli dari Sumedang,” ujarnya.
Menurutnya, Ubi Cilembu sudah mendunia, permintaan pasar kadang tidak bisa terpenuhi. Untuk pemenuhan permintaan yang terus meningkat, serta untuk mendapatkan produk dan kualitas yang memenuhi kriteria konsumen.
“Tidak semua lahan dapat menghasilkan kualitas seperti di Desa Cilembu ini, sudah dicoba Di berbagai tempat ambil bibit dari Desa Cilembu ini ditanam di tempat mereka tetap kualitasnya berbeda. Ubi jalar yang ditanam di Desa Cilembu memiliki kadar gula Jawa yang lebih tinggi. Dan lebih cepat mencapai kadar maksimumnya, dibandingkan uji hasil dari budidaya diluar Desa Cilembu,” tandasnya.