Berpikir dan Bertindak Bersama dalam Menanggulangi Tuberkulosis
BOGOR – Tuberkulosis (TBC) bukanlah sekadar penyakit biasa. Di Kota Bogor, TBC menjadi tolok ukur utama kemajuan pembangunan. Bapak Ara Wiraswara, SE, Kepala Bidang Pemerintah dan Pembangunan Pengembangan Manusia Bapperida, dengan tegas menyampaikan hal ini saat menghadiri lokakarya advokasi Publik Private Mix (PPM) di Kota Bogor pada Rabu, 13 Maret 2024.
Trend TBC Global dan Langkah Kota Bogor
Trend global yang menunjukkan peningkatan kasus TBC menjadi dasar bagi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor untuk menetapkan TBC sebagai indikator pembangunan. Kota Bogor sendiri dilaporkan memiliki estimasi 8.324 kasus TBC pada tahun 2024. Meskipun sudah ada upaya dengan treatment coverage sebesar 11% dan keberhasilan pengobatan sebesar 34%, tantangan tetap besar.
Aksi GEULIS: Langkah Proaktif dalam Penanggulangan TBC
Untuk mencapai estimasi tersebut, langkah konkret telah diambil melalui Aksi GEULIS (Akselerasi Gerakan Eliminasi TBC). Ini termasuk pembentukan RAD TBC Kota Bogor, Tim Percepatan Eliminasi TBC, aplikasi Si Geulis, RW siaga TBC, dan RS rujukan TBC Resisten Obat (RO). Ara Wiraswara, SE, menyatakan bahwa strategi ini sudah terbentuk dengan baik, tinggal disempurnakan oleh kerja tim teknis di lapangan.
Tantangan dan Harapan di Balik Langkah-Langkah
Namun, program tersebut menghadapi tantangan berkelanjutan. Nurliyanti, Program Manager STPI, menyoroti kurangnya kelanjutan dalam program Aksi GEULIS. Sistem yang dibangun perlu ditingkatkan keberkelanjutannya untuk memastikan sirkulasi data yang efektif di berbagai sektor.
Pendanaan Alternatif dan Kolaborasi Antar-Sektor
Dalam konteks lintas sektor, dr. Henry Diatmo, MKM, menyoroti potensi pendanaan selain dari pemerintah. Dia menyarankan agar perusahaan dapat terlibat melalui Corporate Social Responsibility (CSR), meskipun tantangannya besar. Pengalaman menunjukkan bahwa CSR cenderung enggan terlibat dengan pihak ketiga. Solusinya adalah dengan menciptakan program yang langsung memberikan dampak kepada penerima manfaat.
Menuju Eliminasi TBC 2030
Harapan besar terletak pada pelatihan advokasi di tingkat PPM. Diharapkan pelatihan ini dapat mendorong penanggulangan TBC secara langsung di Kota Bogor, menuju pencapaian eliminasi TBC pada tahun 2030.
TBC bukanlah sekadar masalah kesehatan, tetapi juga indikator penting dalam menilai kemajuan sebuah kota. Langkah-langkah proaktif dan kolaboratif diperlukan untuk mengatasi tantangan ini. Dengan dukungan bersama, eliminasi TBC bukanlah mimpi kosong. Mari bersatu dalam perjuangan melawan TBC di Kota Bogor!