BANDUNG – Telkom University Bandung kini mulai membentuk sebuah program dalam mendukung agenda strategi nasional di bidang Artificial Intelligence (AI) akselerasi 5G dan 6G di Indonesia.
Bersama sejumlah perguruan tinggi, Telkom University (Tel-U) membuat konsorsium riset. Bernama Indonesian Artificial Intelligence Research Consortium (IARC) di bawah Kemendikbud dan Ristek.
Program yang dipimpin Suryo Adhi Wibowo dan didanai Kedaireka (Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka) dari Kemendikud dan Ristek ini hadir demi mengatasi tiga permasalahan utama AI.
“Akselerasi dan Supporting Stranas AI di bidang 5G dan 6G. Merupakan program dan kontribusi Telkom University untuk Indonesia khususnya dibidang AI pada teknologi 5G dan 6G,” kata Suryo Adhi.
Lebih lanjut, Suryo Adhi menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi dan misi yang diusung Telkom University (Tel-U) Bandung menjadi Global Research and Entrepreneurial University.
“Program ini memiliki 4 pilar. Pembangunan SDM dan penguasaan IPTEK, perkembangan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan,” ucapnya.
“Ini juga sekaligus sejalan dengan dukungan pembangunan SDM yang menguasai IPTEK. Sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan penguasaan IPTEK terkini,” sambung Suryo.
Tiga Program Kegiatan Mendukung Akselerasi 5G dan 6G
Suryo menambahkan, ada tiga kegiatan yang dilakukan dalam program mendukung akselerasi 5G dan 6G ini. Pertama, upaya percepatan talenta SDM yang unggul di bidang AI (Artificial Intelligence).
Kedua, menghasilkan karya riset anak bangsa berbasis AI dan dapat dimanfaatkan masyarakat. Terakhir, menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri dan memunculkan startup baru AI.
Saat ini, Telkom University sudah memiliki infrastruktur canggih untuk mengembangan AI, yakni pengadaan supercomputer DGX A-100 yang dapat membantu mengoptimalkan pengelolaan data yang banyak.
Serta, proses pengembangan dan komputasi algoritma AI yang digunakan. Infrastruktur ini juga bisa digunakan di dunia industri, sehingga gap antara dunia akademik dengan industri dapat diminimalisasi.
Tim program akselerasi dan dukungan stranas pun menyiapkan program untuk pengembangan IARC. Bekerja sama dengan beberapa peserta dari mahasiswa maupun dosen.
Antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) Associate Data Science untuk instruktur dan dosen.
“Tujuan dari program ini untuk mencetak talenta digital yang unggul dibidang dalam pengembangan dan penciptaan produk AI-Based yang diimplementasikan pada teknologi 5G dan 6G,” katanya.
“Semoga terwujud cita-cita sesuai tujuan. Serta Telkom University semakin berperan dan berkontribusi di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta entrepreneurship,” tandas Suryo.