INISUMEDANG.COM – Tradisi menyambut bulan suci Ramadan, tak hanya ziarah dan memborong kebutuhan pokok di Pasar, puluhan warga Dusun Pagaden Desa Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari ini melakukan bersih-bersih makam umum dan jalan tepatnya di TPU Desa Tanjungsari Dusun Pagaden Desa Tanjungsari, Senin (20/3/2023).
Tokoh masyarakat setempat, H. Yudi Wahyudi mengatakan giat bersih bersih itu rutin dilakukan warga setiap hari Jumat. Namun khusus menjelang Ramadan warga membersihkan makam umum secara bergotong royong dibantu ormas dan OKP. Ada juga warga yang sekalian ziarah makam bagi keluarga yang anggotanya sudah meninggal dunia.
“Makam dan jalan jalan menuju makam menjadi sasaran kami dalam giat bersih. Kenapa demikian karena makam dan akses ke makam menjadi sering dilalui masyarakat menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Selain sunnah rosul kami juga ingin berbakti kepada masyarakat,” katanya.
Bersih bersih makam juga, kata Yudi, sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga yang sudah meninggal dunia dan sebagai penghargaan kepada orang yang berada di alam kubur. Selain bersih bersih itu disunatkan juga baik untuk kesehatan lingkungan.
Selain warga yang melakukan bersih bersih makam, pantauan di TPU Desa Tanjungsari tampak ratusan masyarakat berziarah dan mendoakan arwah leluhurnya. Tak hanya warga Tanjungsari, banyak pula masyarakat yang datang dari Bandung dan kota kota besar di Indonesia lainnya.
“Saya sengaja datang dari Bekasi untuk berziarah ke sini. Kebetulan orang tua dimakamkan di sini, dulunya orang tua saya dosen. Sekarang anak anaknya sudah pindah ke Bekasi,” kata Rudiantara warga yang berziarah.
Bersih-bersih Makam dan Ziarah Kubur
Seperti diketahui, menjelang datangnya bulan suci Ramadan, biasanya warga masyarakat melaksanakan bersih bersih makam dan ziarah kubur. Ada juga yang bersilaturahmi kepada sanak keluarga dan kerabat untuk meminta maaf karena akan melaksanakan ibadah puasa.
Ada juga masyarakat yang datang ke pasar untuk memborong kebutuhan pokok selama ramadan seperti untuk menu makan sahur dan berbuka. Bagi warga kampung yang jauh dari pasar, Tradisi menyambut Ramadan berupa makan kupat tahu atau pergi kuliner ke pasar adalah sesuatu yang wajib dalam rangka bersyukur atas nikmat menghadapi bulan suci Ramadhan.
Seperti diketahui, menjelang bulan Ramadan biasanya warga melaksanakan tradisi Munggahan. Munggahan sendiri berasal dari Bahasa Sunda unggah yang berarti naik, yang bermakna naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya. Tradisi munggahan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt atas datangnya bulan suci Ramadan.