Tak Hanya Dibakar, Ubi Cilembu Kini Dibuat Keripik, Omzetnya Jutaan Rupiah

Foto: Keripik Ubi Cilembu

SUMEDANG, 7 November 2024 – Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, kembali membuktikan potensinya sebagai penghasil ubi berkualitas. Kali ini, bukan hanya ubi segar yang menjadi primadona, namun olahannya, yakni keripik ubi Cilembu, semakin diminati pasar.

Dengan rasa manis alami dan tekstur renyah, keripik ubi ini tidak hanya menjadi camilan favorit, tetapi juga membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat. Berbagai UMKM bermunculan, mengolah ubi menjadi keripik dengan berbagai varian rasa, sehingga semakin memperkaya khasanah kuliner Indonesia.

Tercatat, terdapat sekitar 30 UMKM yang memproduksi keripik ubi Cilembu. Masing-masing UMKM mampu meraup omzet hingga Rp10 juta per bulan, dengan rata-rata penjualan harian mencapai 50-150 kilogram.

Ini Baca Juga :  Diduga Gegara Pergeseran Tanah, 27 Rumah di Ganeas Sumedang Alami Retakan

Salah satu pengusaha sukses, Ibnu Syahid, mengungkapkan bahwa bisnis keripik ubi Cilembu telah memberikan keuntungan yang signifikan baginya, dengan omzet bulanan mencapai Rp10 juta dan keuntungan bersih sekitar Rp5 juta.

“Permintaan pasar terhadap keripik ubi Cilembu sangat tinggi. Selain di dalam negeri, produk kami juga sudah merambah pasar Malaysia dan Singapura,” ujar Ibnu.

Menurutnya, strategi pemasaran yang mengandalkan platform belanja online dan aplikasi belanja online menjadi kunci keberhasilan para pelaku usaha keripik ubi Cilembu dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi keripik ubi Cilembu untuk menembus pasar ekspor yang lebih luas lagi.

Ini Baca Juga :  RM Ciloa Tanjungsari, Surga Kuliner dan Wisata Alam yang Mempesona di Sumedang

Dengan kualitas yang tak kalah dengan produk serupa dari negara lain, keripik ubi Cilembu memiliki peluang besar untuk menembus pasar internasional. Beberapa negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, bahkan Eropa, memiliki potensi menjadi pasar yang menjanjikan bagi produk ini.

“Meskipun demikian, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku usaha keripik ubi Cilembu, seperti: Standarisasi kualitas, perlu adanya standarisasi kualitas produk agar lebih konsisten dan memenuhi persyaratan pasar ekspor. Lalu, Pengemasan yang menarik dan aman akan meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Pengen Ngopi Pulangnya Bawa Hadiah? Yuk Berkunjung ke In Coffee Pamulihan Sumedang

Selain itu, promosi masih perlu upaya promosi yang lebih gencar untuk memperkenalkan keripik ubi Cilembu ke pasar internasional.

“Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai pihak terkait. Seperti fasilitasi pelatihan memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha mengenai teknik produksi yang baik, pengemasan, dan pemasaran. Bantuan permodalan, menyediakan akses permodalan bagi UMKM yang ingin mengembangkan usahanya,” ujarnya.