SMKN 1 Buahdua Sumedang Dibobol Maling, 40 Unit Komputer Raib

dibobol maling

INISUMEDANG.COMSMKN 1 Buahdua Kabupaten Sumedang Jawa Barat, baru-baru ini dibobol maling. Peristiwa pembobolan sekolah tersebut sempat heboh ramai diperbincangkan masyarakat.

Media ini mencoba mendatangi sekolah tersebut, namun saat itu Kepala Sekolah SMKN 1 Buahdua dinyatakan tidak ada ditempat, termasuk Wakil sekolah.

Yang ada saat itu, hanya penjaga sekolah (Satpam) dan bagian Tata Usaha. “Pak Kepsek dengan Wakasek sedang ada urusan ke Sumedang, “ujar Dian Satpam SMKN 1 Buahdua, Kamis (20/01/2022).

Satpam itu membenarkan kalau SMKN 1 Buahdua dibobol maling. Kata dia, maling tersebut diperkirakan tidak hanya 1 orang, namun kemungkinan gerombolan maling yang masuk lewat belakang sekolah dengan mencungkil jendela pada Jumat kemarin (14/01/2022).

Ini Baca Juga :  Masa Sekolah Dirumah Diperpanjang Dua Minggu

“Sebab maling itu tidak hanya membawa 2 unit atau 3 unit komputer, namun hingga 40 unit komputer digondol gerombolan maling. Bahkan 2 buah Tablet dan 2 buah Leptop tidak lepas dari sasaran maling, “ungkapnya.

Satpan juga menyebutkan, bahwa kasus peristiwa pembobolan sekolah ini sedang dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian.

AKP Sutrisno saat ditemui dikantornya membenarkan ada peristiwa pembobolan SMKN 1 Buahdua. Kasus tersebut, kata dia, sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Media ini juga mencoba menemui salah seorang Komite SMKN 1 Buahdua Oon yang membenarkan adanya peristiwa pembobolan sekokah. Kata dia, baru mengetahui setelah menerima telepon dari pihak sekokah tentang peristiwa itu.

Ini Baca Juga :  Hadiri Turnamen Danden Gegana Cup, Wabup Harap Lahir Pesepak Bola Nasional

“Setelah terima telpon, saya langsung ke sekolah (TKP) yang saat itu sudah ada pihak Kepolisian Polsek Buahdua dan Polres Sumedang tengah melakukan pengecekan. Sementara keterangan pihak sekolah bahwa pembobolan ini baru diketahui sekitar jam 18.30, ” tutur Oon.

Disebutkan, 40 unit komputer raib, 2 Tablet besar dan 2 unit Laptop sementara kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta.