INISUMEDANG.COM – Bersuara saat sedang menguap merupakan hal yang sepele dan banyak orang yang menganggapnya sudah menjadi kebiasaan. Meski diketahui, bila kebiasaan itu merupakan sesuatu hal yang keliru dan perlu diluruskan, dan harus mulai dihindari oleh kita, karena setan akan tertawa.
Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa setan akan tertawa bila mendengar seorang bersuara “haah” ketika menguap. Terlebih apabila sampai teriak ketika sedang menguap.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
إن الله يحب الغطاس ويكره التثاؤب فإذا غطس فحمد الله فحق على كل مسلم سمعه أن يشمته وأما التعاوب فإنما هو من الشيطان فليرده ما استطاع فإذا قال ها ضحك منه الشيطان
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila salah seorang dari kalian bersin lantas dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit kepadanya (mengucapkan “yarhamukallah”).
Adapun menguap, maka dia dari setan, bila seorang menguap hendaklah dia menahan semampunya. Bila seorang menguap sampai keluar ucapan ‘haaah’, setan akan menertawainya.” (HR. Al-Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
Lalu bagaimana, bila sudah kita mengucapkan Istighfar?
Syaikh Muhammad Mukhtar Asy-Syinqithi hafidzohullah beliau menjawab, “Tidak ada perintahnya beristighfar (setelah menguap).
Selain itu tak ada dzikir-dzikir khusus yang pernah ditanya mengenai permasalahan ini. Setelah beliau memuji Allah dan bershalawat kepada RasulNya, berkaitan dengan menguap, tidak pula diperintahkan untuk beristi’adzah setelah menguap. Oleh karena itu kita mencukupkan diri dengan amalan-amalan yang ada dalilnya.
Diriwayatkan dari Nabi shallallahu’alaihiwasallam bahwa beliau memerintahkan seorang yang menguap untuk menahannya.
“bila salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat mungkin. Bila ia tak mampu menahannya, maka hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangannya.”
Wallahu ta’ala a’lam