INISUMEDANG.COM – Menjelang Ramadan, tepatnya 1 hari menjelang Ramadhan, masyarakat Sunda sering mapag (menyambut) bulan puasa dengan suka cita. Tak terlebih warga Cimanggung Sumedang.
Setelah adan Subuh, biasanya, anak anak seusia SD sampai SMP menabuh bedug di masjid. Biasanya mereka bergantian sampai menjelang solat teraweh hari pertama. Menjelang sore atau dhuhur mereka biasanya mandi di Sungai atau adus menjelang puasa.
Jika di Jawa Tradisi Padusan, di Sunda mengenal tradisi adus atau mandi besar di sungai. Warga Dusun Bendungan Desa Cimanggung biasanya mandi di sepanjang Sungai Citarik atau hilir dari Curug Sindulang.
Sejarah Tradisi Padusan
Tradisi padusan jelang Ramadhan merupakan warisan leluhur yang hingga kini masih dijalankan oleh masyarakat Jawa. Padusan telah dilakukan oleh masyarakat sebelum agama Islam masuk ke Jawa. Pada zaman Kerajaan Majapahit, para kesatria, pujangga, brahmana, dan empu, kerap melakukan padusan untuk menyucikan diri.
Tradisi tersebut lantas bertahan hingga kini, berkat peran Wali Songo yang berdakwah dengan pendekatan budaya. Secara umum, arti padusan adalah sebuah tradisi mandi-mandi yang biasanya dilakukan sebelum Ramadhan oleh masyarakat Jawa.
Menukil penelitian Retno Widyastutik dalam publikasi Universitas Negeri Surakarta (UNS), padusan berasal dari kata adus yang berarti mandi. Tradisi padusan dilakukan sehari jelang bulan Ramadhan, tepatnya mulai siang hingga sore hari. Ketika menjalankan tradisi padusan, masyarakat Jawa umumnya akan mandi atau berendam di sumber mata air. Tujuan padusan adalah untuk membersihkan diri, baik lahir maupun batin, sebelum bulan suci Ramadhan tiba. Tradisi padusan tak bisa dilepaskan dari Ruwahan.
Ruwahan berasal dari kata Ruwah, bulan ke-8 dalam kalender Jawa, atau bulan yang jatuh sebelum Ramadan. Laman resmi Pemerintah Kabupaten Kebumen menjelaskan, padusan merupakan kegiatan penutup dari rangkaian tradisi Ruwahan. Padusan dalam Islam sendiri, sebenarnya tidak ada dalil dalam yang mewajibkan umat untuk mandi besar pada waktu sehari sebelum Ramadhan. Namun, Islam juga tak melarang penganutnya untuk membersihkan diri.
Dalam Islam juga terdapat anjuran mandi wajib atau mandi besar untuk mensucikan diri. Dalilnya merujuk pada surat An Nisa ayat 43 yang berbunyi:
“Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub).