INISUMEDANG.COM – Permainan Lato-lato atau nok-nok adalah mainan jadul yang digemari segala usia di era 1990-an. Mainan itu terdiri dari dua bandulan berat yang terbuat dari plastik dan digantung ke sebuah tali. Dulu, mainan ini memang populer karena tidak adanya game online atau youtube seperti sekarang ini. Namun, permainan Nok nok ini pun viral seiiring Presiden Jokowi memainkannya saat berkunjung ke Subang Jawa Barat.
Sejarah Permainan lato-lato ini memang bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari negara Paman Sam Amerika Serikat. Permainan satu ini kembali viral sejak awal Desember 2022, bahkan di beberapa daerah sudah sejak bulan November 2022.
Di luar Indonesia, lato-lato dikenal dengan berbagai nama. Mulai dari clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, dan clankers.
Menurut catatan di website Groovy History, di negeri lain, mainan ini cukup menguras kesabaran orang tua. Pasalnya, mainan ini dianggap cukup berbahaya karena bisa menyebabkan cedera. Pertama bolanya pecah dan mengenai mata, kedua bola keras itu mengenai urat nadi pada tangan bahkan bisa membuat tangan cedera karena terbentur bola noknok.
Awal Mula Bahan Untuk Membuat Permainan Lato-lato
Pada masa tahun 1960-1970an, Lato-Lato awalnya terbuat dari bola berbahan kaca. Tak jarang, Lato-Lato menyebabkan cedera pada mata akibat pecahan kaca dari dua bola yang saling beradu.
Seiring berjalannya waktu permainan Lato-Lato pun semakin berkembang. Bahan dasar pembuatan Lato-Lato sudah tidak lagi kaca, melainkan dari bahan dasar plastik untuk faktor keamanan. Seperti yang viral saat ini Lato-Lato terbuat dari bahan plastik dan tidak mudah pecah.
Sejak Desember 2022 permainan ini kembali viral. Fenomena Lato-Lato memenuhi berbagai laman media sosial saat ini. Peran media sosial membuat Lato-Lato kini dikenal luas oleh berbagai macam kalangan. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, permainan lato lato dikompetisikan hingga diadakan turnamen memainkan lato terlama. Hingga munculan bocah dari Garut Jawa Barat yang dinobatkan sebagai pemenang pemain lato-lato terlama yakni 5 jam nonstop.
Menurut beberapa kepercayaan, adanya kembali permainan lato lato ini, atau dua benda keras yang dibenturkan sebagai simbol bakal adanya adu domba atau orang yang dibentur benturkan karena perbedaan pandangan atau politik. Sebab, bisa saja terjadi di Indonesia karena mendekati tahun politik 2023-2024.