Berita  

RSUD Sumedang Buka Suara Soal Dugaan Kelalaian Tim Medis yang Mengakibatkan Seorang Ibu dan Bayi Meninggal Dunia

Kelalaian Tim Medis
Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumedang dr. H. Enceng saat memberikan keterangan kepada wartawan.

“Perlu diketahui bila emboli air ketuban merupakan sindrom katastrofik yang terjadi selama kehamilan dan persalinan atau segera setelah melahirkan. Emboll air ketuban adalah peristiwa masuknya air ketuban yang mengandung sel-sel janin dan material debris lainnya kedalam sirkulasi maternal yang menyebabkan kolaps kardio respirasi,” tuturnya.

“Patofisiologinya sampai saat ini belum jelas. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan masuknya air ketuban ke dalam sirkulasi ibu. Yaitu robekan amnion dan korion, terbukanya vena ibu baik melalui vena-venia endoserviks, sinus venosus subplasenta atau akibat laserasi segmen bawah rahim serta adanya tekanan yang mendesak masuknya air ketuban kedalam sirkulasi ibu. Gambaran klinisnya sesak yang tiba-tiba, gagal nafas dan hipotensi yang diikuti oleh kolaps kardiovaskuler, DIC dan kematian,” tambahnya.

dr. Enceng menuturkan, kejadian ini diakibatkan adanya risiko medis yang bisa muncul kapan saja. Walaupun sudah dilakukan tatalaksana sesuai dengan prosedur penanganan pasien yang berlaku.

dr. Enceng mengaku bila dengan kejadian ini sudah ditindaklanjuti dengan langkah-langkah evaluasi di bidang pelayanan medik. Meliputi, SOP dan indikasi persalinan dari awal masuk sampai pasien meninggal.

“Pihak rumah sakit sudah bertemu, menyampaikan rasa belasungkawa, dan berkomunikasi dengan pihak keluarga. Sehingga kejadian ini diharapkan tidak terulang dan menjadi bahan perbaikan dalam pelayanan RSUD Sumedang Demikian untuk dimaklumi,”

Ini Baca Juga :  Jatinangor-Cimanggung Sumedang Dikepung Banjir, Imbas Mengamuknya Sungai Cimande dan Cikeruh

Kejadian ini juga, tambah dr. Enceng, tentunya menjadi konsen bagi RSUD Sumedang untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

“Kami juga saat ini sedang giat-giatnya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sumedang. Jadi kejadian ini juga akan terus ditindaklanjuti untuk terus memperbaiki pelayanan di RSUD Sumedang,” tandasnya.