Pengembangan Jatinangor Sebagai Kota Digital Berbasis Pengetahuan

Visi Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge

Kabupaten Sumedang terus berinovasi dengan mendorong Jatinangor menjadi Kota Digital Berbasis Pengetahuan atau City of Digital Knowledge. Gagasan ini menjadikan Jatinangor sebagai kawasan percontohan nasional berbasis teknologi, riset, dan kolaborasi multistakeholder yang melibatkan perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Visi besar ini juga selaras dengan rencana pembangunan nasional yang menempatkan teknologi dan literasi digital sebagai pilar utama pertumbuhan wilayah.

Sekda Tuti menyebutkan, pengembangan Smart City tidak hanya difokuskan di kawasan Jatinangor, tapi juga akan diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Sumedang.

Salah satu contohnya adalah kerja sama dengan Universitas Widyatama di kawasan Cileles Jatinangor di mana sedang dikembangkan proyek integrated farming berbasis teknologi.

“Di Cileles ada lahan binaan seluas 1 hingga 2 hektare yang sedang kami kembangkan dengan pendekatan smart e-fisery dan artificial intelligence (AI) untuk budidaya lele serta agrobisnis dari hulu ke hilir. Ini bagian dari ekosistem Smart City Jatinangor,” jelasnya.

Ini Baca Juga :  Kecewa Belum Diperbaiki, Puluhan Warga di Sumedang Gotong-Royong Perbaiki Jalan Rusak

Masterplan Kolaboratif dari Perguruan Tinggi dan Pemerintah

Masterplan pengembangan Jatinangor disusun bersama oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta para akademisi dari perguruan tinggi ternama di Jatinangor. Kolaborasi ini menjadi kekuatan utama dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Adapun pengembangan ini juga ditopang oleh konsep inovasi berbasis riset, di mana hasil penelitian dapat langsung diimplementasikan dalam pembangunan kawasan, baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan.

Teknologi Pertanian Terintegrasi dan AI

Salah satu fokus utama dalam pengembangan kawasan ini adalah Integrated Farming atau pertanian terpadu. Di kawasan Cileles, Sumedang, Pemkab mengembangkan teknologi smart e-fisery untuk budidaya lele berbasis kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini memantau kualitas air dan pola makan ikan secara otomatis, meningkatkan hasil panen dan efisiensi biaya operasional.

Selain budidaya lele, integrated farming di Jatinangor juga mencakup peternakan dan pertanian berbasis digital, menciptakan model ekonomi hijau yang dapat direplikasi di daerah lain.

Ini Baca Juga :  Mahfud Md dan Relawan PDIP, Pemimpin yang Tepat Diperlukan untuk Selamatkan NKRI

Dukungan Pemprov dan Forum ASEAN Smart City

Dukungan terhadap proyek ini juga datang dari Pemprov Jabar. Rencananya, Jatinangor akan menjadi salah satu daerah yang mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN Smart City Network di Kuala Lumpur pada Agustus 2025. Sumedang akan bergabung dengan kota besar lainnya seperti DKI Jakarta, Surabaya, dan Makassar dalam mempresentasikan transformasi digital daerah.

Kehadiran Jatinangor di forum internasional ini menunjukkan bahwa pengembangan kawasan digital tidak hanya berskala lokal, tetapi juga diakui di level global.

Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir menjelaskan bahwa dirinya akan mewakili Sumedang dalam forum internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Agustus mendatang untuk memaparkan konsep Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge.

Forum tersebut merupakan bagian dari inisiatif ASEAN Smart City Network (ASCN) di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Ini Baca Juga :  Hukum Mimpi Basah Saat Siang Ramadan, Apakah Membatakan Puasa? Simak Penjelasannya

“Pada Agustus (2025) nanti, Sumedang diundang ke Kuala Lumpur untuk memaparkan konsep Jatinangor City of Digital Knowledge. Hanya ada empat daerah dari Indonesia yang ikut serta yaitu Sumedang, Makassar, Surabaya, dan DKI Jakarta,” ungkapnya

Harapan dan Dampak Jangka Panjang

Pengembangan Jatinangor sebagai kota digital bukan hanya soal infrastruktur atau teknologi. Lebih dari itu, proyek ini membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar, antara lain:

  • Meningkatkan literasi digital masyarakat.
  • Mendorong sinergi antara kampus, pelaku usaha, dan pemerintah.
  • Menciptakan lapangan kerja baru berbasis teknologi.
  • Menjadikan Sumedang sebagai pusat inovasi dan edukasi di Jawa Barat.

Kesimpulan

Transformasi Jatinangor menuju City of Digital Knowledge merupakan langkah strategis untuk membawa Sumedang ke panggung nasional dan internasional. Dengan dukungan multi pihak, integrasi teknologi, serta peran aktif masyarakat, kawasan ini berpeluang menjadi model ideal pengembangan smart city di Indonesia.