INISUMEDANG.COM – Pasca Pandemi Covid 19, dan kegiatan masyarakat termasuk perkuliahan sudah bebas, namun belum berdampak pada usaha kos kosan di kawasan pendidikan Jatinangor. Pasalnya, kos kosan kecil dengan fasilitas sederhana memang kalah saing dengan kos kosan mewah dan apartemen.
Salah seorang pengusaha kos kosan asal Dusun Caringin Desa Sayang Kecamatan Jatinangor, Bunda Koni misalnya. Dia mengaku usaha kos kosannya belum terjadi peningkatan yang signifikan. Meskipun perkuliahan sudah mulai aktif, namun belum terjadi peningkatan kos kosan.
“Dari 10 kamar yang saya punya, baru separonya terisi. Gak tahu masalahnya apa, mungkin karena belum 100 persen mahasiswa masuk perkuliahan tatap muka,” ujarnya, Selasa (27/9/2022).
Menurut Bunda Koni, memang isu desas desis karena di Jatinangor sudah mulai banyak kos kosan yang mewah dan aturannya bebas. Tak seperti kosan miliknya yang super ketat tidak boleh menerima tamu beda jenis kelamin pada malam hari. Berbeda dengan apartemen atau kos kosan seperti motel atau cotez yang bebas menerima tamu.
Kos Kosan Di Jatinangor Belum Menerima Dampak Endemi Mahasiswa
Hal senada dikatakan Iis Rismawati pemilik kos kosan asal Dusun Warung Kalde Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang yang mengaku belum menerima dampak endemi mahasiswa dibebaskan. Dari 30 kamar yang dimilikinya, belum terisi semua, padahal perkuliahan sudah normal.
“Sejak pandemi diubah menjadi endemi belum terjadi peningkatan. Bahkan menurun dari tahun sebelum pandemi. Memang kendalanya kos kosan kecil kalah saing dengan kos kosan yang fasilitasnya sudah kumplit. Ditambah adanya apartemen dan hunian mahasiswa yang bisa disewa per bulan,” ujarnya.
Menurut Iis, mahasiswa zaman now memang mengedepankan fasilitas dan kenyamanan serta aturan di kos kosan. Masalah harga memang bukan prioritas tapi fasilitas diutamakan.
“Kos kosan milik saya itu Rp500 ribu per bulan. Padahal sudah keitung harga standar dengan fasilitas kamar mandi di liar. Tapi pada kenyataannya belum terjadi peningkatan, kalah sama yang lebih mewah meski harganya mahal,” ujarnya.
Menurut Iis perkuliahan di Unpad sudah menerapkan hybrid artinya ada perkuliahan yang dilakukan secara daring dan luring. Bagi Mahasiswa Baru semuanya dilakukan luring, kecuali mahasiswa angkatan lama dilakukan secara daring.
“Ya harapan kami kos kosan kecil bisa hidup kembali, dan berharap adanya aturan atau regulasi dari pemerintah setempat agar lebih ketat memberikan izin kos kosan mewah atau apartemen,” tandasnya.