Berita  

Para Petani Rancakalong Sumedang Buat Instalasi Hidroponik Mandiri

INISUMEDANG.COM – Usai pelatihan selama 5 hari bersama Dosen SITH-ITB dan Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kelompok Tani di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang berhasil menciptakan instalasi hidroponik mandiri. Yang menarik, instalasi hidroponik itu sudah menggunakan IT sehingga pemberian nutrisi PH air dan unsur kesuburan tanaman bisa diatur menggunakan aplikasi.

Ketua Tim Pelaksana, Ramadhani Eka Putra S.Si M.Si PhD mengatakan pertanian merupakan kegiatan ekonomi penting di Indonesia terutama Jawa Barat sebagai salah satu daerah penghasil produk pertanian utama di Indonesia. Sistem pertanian sendiri juga berkembang dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari petani dan melahirkan perkembangan sains dan teknologi pertanian.

Disamping itu, peran perguruan tinggi merupakan pusat dari pengembangan sains dan teknologi pertanian. Transfer pengetahuan dan teknologi merupakan bagian tidak terpisahkan dari peran universitas di Indonesia untuk meningkatkan kompetensi dari petani. Terkait hal itu, dosen dari SITH ITB dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung berkolaborasi untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam pemanfaatan teknologi hayati dan pertanian pada peningkatan hasil pertanian.

“Kegiatan ini mendapatkan pendanaan dari program hibah kompetitif Jawa Barat 2023 dan bekerja sama dengan Dinas Hortikultura Jawa Barat. Dengan tema Pemanfaatan Teknologi Hayati, Regenerative Farming, Pasca Panen, dan Digitalisasi Berbasis Sumber Daya Lokal Bagi Pengembangan Ekonomi Hijau Berbasis Sistem Pertanian Mandiri Berkesinambungan, alhamdulillah pelatihannya sudah selesai. Dan kelanjutan dari pelatihan itu, kelompok tani sudah bisa membuat instalasi tanaman hidroponik,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Dosen KK MSDH SITH ITB Sharing Keilmuan Bagi Petani di Rancakalong

Kegiatan yang berjudul Penerapan Teknologi Budidaya dan Managemen Usaha Pertanian. Dengan tema Pemanfaatan Teknologi Hayati, Regenerative Farming, Pasca Panen, dan Digitalisasi Berbasis Sumber Daya Lokal Bagi Pengembangan Ekonomi Hijau Berbasis Sistem Pertanian Mandiri Berkesinambungan ini difokuskan pada 2 kelompok wanita tani, yaitu Kelompok Wanita Tani Kemuning dan Kelompok Wanita Tani Hanjuang Bungur, serta 1 kelompok pemuda tani yaitu kelompok pemuda tani Rancakalong.

“Target dari kegiatan ini adalah petani dapat secara mandiri melakukan implementasi pengetahuan dan membuat sarana prasarana dari hal yang telah mereka pelajari dalam pelatihan. Target ini mulai tercapai dimana kelompok pemuda tani Rancakalong telah mampu untuk menghasilkan instalasi hidroponik mandiri sebagai tahap awal dari proses diseminasi dari kegiatan,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Panwaslu Rancakalong Maksimalkan Pengawasan Selama Kampanye Pemilu 2024

Sementara pada kelompok wanita tani, pengetahuan terkait penggunaan sistem hidroponik telah mengalami peningkatan signifikan sebagai dasar dari keberlanjutan program pertanian rumah tangga berbasis teknologi pertanian.

Sebelumnya pelatihan ini digelar pada Selasa, 21 Nopember lalu, bertempat di Aula Desa Rancakalong. Pelatihan Regenerative Farming (Budidaya Hidroponik) oleh Ir. Yeyet Setiawati MP dilanjutkan pelatihan Service Ekosistem pada sistem Pertanian, Perlindungan Tanaman dan Biodiversitas pada Pertanian oleh Dr. Ida Kinasih M.Si. kemudian ditutup dengan pelatihan Modul Digitalisasi pertanian (Prinsip Dasar Otomasi, Prinsip Lanjutan Otomasi) oleh Dr. Ir. Aep Supriyadi MP.