INISUMEDANG.COM – Belakangan ini trending topik pembicaraan di media media sosial dan televisi memang sedang membahas sirkuit Mandalika. Bagaimana tidak, sirkuit ini menjadi kebanggaan warga Indonesia di kancah internasional. Tidak hanya tikungannya yang tajam, juga panorama alamnya yang indah.
Pengambilan nama sirkuit Mandalika sendiri bukan tanpa alasan. Sebab, asal usul nama Mandalika berdasarkan cerita rakyat merupakan nama dari seorang putri sebuah kerajaan yang bernama Negeri Eberu yang pernah berkuasa di kawasan Mandalika, Lombok.
Putri Mandalika adalah seroang putri dari pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Putri Mandalika dikenal sangat cantik dan memiliki hati yang pengasih dan penyayang. Dikutip dari Ensiklopedia, legenda Putri Mandalika merupakan cerita rakyat sekitar yang mengisahkan seorang putri yang berubah wujud menjadi cacing.
Sosok Putri Mandalika digambarkan sebagai sosok putri yang budi bahasanya halus dan semerdu suaranya. Kecantikannya termasyhur ke berbagai penjuru negeri yang membangkitkan keinginan para putra mahkota kerajaan lain dari berbagai negeri untuk melihatnya, dan mempersuntingnya.
Bau Nyale Sendiri Merupakan Ritual Mencari Cacing Laut Yang Diyakini Sebagai Jelmaan Putri Mandalika
Akan tetapi, karena kecantikannya tersebut menjadi boomerang bagi dirinya. Dimana Putri Mandalika akan menghadapi masalah jika memilih untuk menikahi salah satu pangaeran dari kerajaan lain. Peperangan dan malapetaka akan terjadi jika ia salah memilih pangeran kerajaan lain.
Singkat cerita, dia memutuskan untuk tidak memilih salah satu pangeran mana pun. Dia pun pergi ke tepi laut. Setibanya di pantai, sang putri berdiri di atas batu karang dan menyatakan pada semua orang jika dirinya akan mengubah diri menjadi seekor cacing atau biasa disebut Nyale. Tujuannya mengubah diri tersebut, agar dirinya bisa dinikmati bersama pada tanggal dan bulan yang sama ketika sang putri menjelma menjadi manusia lagi.
Semua rakyat pun terkaget dan berusaha menemukan putri hingga ke laut. Namun nihil yang mereka dapati adalah cacing laut yang berwarna-warni dan seketika disebut oleh masyarakat sekitar dengan Nyale.
Kisahnya bahkan kini masih dipercaya masyarakat sekitar dan hal itu terbukti dengan perayaan upacara Bau Nyale yang selalu diadakan setiap tahunnya dan menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara. Bau Nyale sendiri merupakan ritual mencari cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika yang menghilang setelah terjun dari atas Bukit Seger ke Pantai Seger.
Asal Usul Nama Mandalika Versi Wikipedia
Putri Mandalika, seorang putri cantik jelita yang menjelma menjadi cacing nyale dan muncul sekali dalam setahun di Pantai Lombok. Siapa sangka cacing nyale yang diperebutkan dan dicari-cari setiap tahun oleh masyarakat Lombok ini adalah jelmaan dari seorang putri yang sangat cantik yang zaman dahulu diperebutkan oleh pangeran-pangeran dari berbagai kerajaan di Lombok.
Putri Mandalika hidup dalam suasana kerajaan dan dihormati hingga dia menginjak dewasa. Saat dewasa Putri Mandalika tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik dan mempesona. Kecantikannya tersebar hingga ke seluruh Lombok sehingga Pangeran-Pangeran dari berbagai Kerajaan seperti Kerajaan Johor, Kerajaan Lipur, Kerajaan Pane, Kerajaan Kuripan, Kerajaan Daha, dan kerajaan Beru berniat untuk mempersuntingnya.
Mengetahui hal tersebut ternyata membuat sang Putri menjadi gusar, karena jika dia memilih satu di antara mereka maka akan terjadi perpecahan dan pertempuran di Gumi Sasak. Bahkan ada beberapa kerajaan yang memasang senggeger agar Sang Putri jatuh hati padanya. Namun hal ini malah membuat sang Putri makin gusar.
Setelah berpikir panjang, akhirnya sang Putri memutuskan untuk mengundang seluruh pangeran beserta rakyat. Mereka untuk bertemu di Pantai Kuta Lombok pada tanggal 20 bulan ke 10 menurut perhitungan bulan Sasak tepatnya sebelum Subuh. Undangan tersebut disambut oleh seluruh pangeran beserta rakyatnya sehingga tepat pada tanggal tersebut mereka berduyun-duyun menuju lokasi undangan.
Setelah beberapa saat akhirnya Sang Putri Mandalika muncul dengan diusung oleh prajurit-prajurit yang menjaganya. Kemudian dia berhenti dan berdiri di sebuah batu dipinggir pantai. Setelah mengatakan niatnya untuk menerima seluruh pangeran dan rakyat akhirnya Sang Putri pun meloncat ke dalam laut. Seluruh rakyat yang mencarinya tidak menemukannya. Setelah beberapa saat akhirnya datanglah sekumpulan Cacing berwarna-warni yang menurut masyarakat dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.