Nyamuk Wolbachia dan Demam Berdarah: Mitos, Fakta, dan Langkah Menuju Kesehatan Optimal

Nyamuk Wolbachia
Nyamuk Wolbachia/(ilustrasi/@Pixabay)

INISUMEDANG.COM – Penggunaan nyamuk Wolbachia sebagai strategi pemerintah untuk mengatasi penyebaran virus dengue telah menjadi topik kontroversial.

Prof. Dr. Aryati, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, memberikan wawasannya terkait perdebatan ini, menggambarkan dampak dan manfaat dari implementasi Wolbachia dalam upaya pengendalian demam berdarah.

Penelitian terhadap nyamuk Wolbachia sudah berlangsung sejak 2011, dan Prof. Aryati telah terlibat dalam Tim Ahli Kajian Risiko Wolbachia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak tahun 2016.

Aksi AWED diluncurkan pada 2017 sebagai langkah konkret pemerintah dalam menerapkan Wolbachia sebagai metode pengendalian demam berdarah.

Ini Baca Juga :  Mengatasi dan Mengobati Muntah Kuning pada Anjing: Penyebab dan Tindakan yang Perlu Dilakukan

Menurut penelitian, nyamuk Wolbachia, bakteri alami pada serangga, mampu menghasilkan telur yang tidak menetas jika berkawin dengan nyamuk Aedes aegypti non-Wolbachia.

Prof. Aryati menegaskan bahwa keberadaan nyamuk Wolbachia dapat menurunkan kasus demam berdarah sebanyak 77,1 persen dan mengurangi jumlah perawatan di rumah sakit hingga 86 persen.

Meskipun menjadi perdebatan, Prof. Aryati memandang nyamuk Wolbachia sebagai pelengkap dari program 3M Plus pemerintah.

Ia meyakinkan masyarakat bahwa nyamuk ini tidak berbahaya bagi manusia, karena bakterinya hanya berada pada tubuh nyamuk.

Ini Baca Juga :  Sepekan Ini OTG di Sumedang Merangkak Naik

Dengan adanya nyamuk Wolbachia, diharapkan dapat signifikan menekan penyebaran virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Sebagai ahli dalam Tim Ahli Kajian Risiko Wolbachia, Prof. Aryati menyoroti keamanan penggunaan Wolbachia.

Ia memastikan bahwa bakteri ini tidak menimbulkan risiko bagi manusia, karena hanya berinteraksi dengan nyamuk.

Pemantauan terus-menerus dan penelitian lanjutan menjadi kunci keberlanjutan implementasi Wolbachia dalam mengendalikan demam berdarah.

Dengan penjelasan mendalam dari Prof. Dr. Aryati, dapat disimpulkan bahwa penggunaan nyamuk Wolbachia sebagai solusi pengendalian demam berdarah memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Ini Baca Juga :  Bupati Serahkan 163 SK PPPK Tenaga Kesehatan

Meskipun kontroversial, dampak positifnya dalam mengurangi kasus demam berdarah dan perawatan di rumah sakit menjadi pijakan untuk terus mengembangkan dan mengimplementasikan strategi ini.

Masyarakat perlu memahami bahwa Wolbachia bukanlah ancaman, melainkan bagian integral dari upaya bersama dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan.