Berita  

Musim Kemarau Hantui Warga Sumedang, Inilah Tata Cara Solat Istisqa dan Doanya

Salat Istisqa
Ilustrasi (Foto:Net)

Sedangkan tata cara salat Istisqa’ adalah yang pertama; Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah.

Kedua, imam dan makmum tanpa didahului azdan dan iqamat berniat membaca niat salat istisqa’.

Ketiga, sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir 7 x pada rekaat pertama, dan 5 x takbir pada rekaat kedua.

Keempat, pada tiap-tiap rakaatnya imam membaca surat al-fatihah dan satu surat pendek secara jelas yang dapat didengarkan oleh para makmum. Dilanjutkan dengan rujuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud.

Ini Baca Juga :  Pendaftaran PTPS Pemilu 2024 di Sumedang Dibuka, Peserta Mulai Mendaftar ke Panwascam Tanjungsari

Kelima, pada rekaat kedua setelah sujud, imam dan makmum melakukan duduk tahiyyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan salawat seperti yang dibaca dalam salat wajib. Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.

Keenam, Imam menyampaikan khutbah dan didengarkan oleh jamaah yang hadir. Khutbah salat istisqa’ terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah. Rukun khutbah dan tatacaranya dalam salat istisqa’ sama dengan yang dilakukan khatib sesudah salat Id. Diantaranya membaca takbir 9 x pada khutbah pertama dan takbir 7 x pada khutbah kedua.

Ini Baca Juga :  Cerita Tatang Paseur, Aktivis Lingkungan di Sumedang Yang Terus Bergerak Demi Lingkungan Bersih dan Sehat

Dalam materi khutbah dianjurkan khatib mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa. Serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Doa