Menguak Akar Mitos Larangan Nikah Sunda–Jawa: Perang Bubat yang Masih Bayang Hingga Kini

sunda dan Jawa dilarang nikah
Poto data.whcdn.com

INISUMEDANG.COMMitos larangan orang Sunda dan Jawa dilarang nikah memang sudah lama terdengar. Katanya, alasan orang Jawa dilarang nikah dengan orang Sunda karena bisa menyebabkan rumah tangga tidak langgeng.

Karena alasan itulah, kenapa orang Sunda tidak boleh menikah dengan orang Jawa begitupun sebaliknya. Kendati demikian, hal itu rupanya masih Sekedar Mitos yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

Faktanya, sekarang ini banyak pria Sunda yang menikah dengan perempuan Jawa, begitupun sebaliknya tetapi rumah tangganya langgeng.

Ada sebuah cerita kenapa orang Sunda tidak boleh menikah dengan orang Jawa, yang katanya karena berawal dari sebuah dendam di masa lampau.

Mitos larangan menikah antara Sunda dan Jawa itu berawal dari “Perang Bubat” yang terjadi antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda pada 1357.

Ini Baca Juga :  Pulau Kutukan Putri Cantik, Cerita Misteri Pulau Terlarang di NTB

Berdasarkan berbagai sumber yang dilansir IniSumedang.Com. Saat Kerajaan Majapahit masih berkuasa pernah terjadi konflik yang sangat pelik dengan kerajaan Sunda.

Perang Bubat, Awal Larangan Orang Sunda dan Jawa Nikah

Konflik tersebut berdampak terjadinya perang dahsyat yang bernama Perang Bubat, yang berawal dari keinginan Hayam Wuruk Raja Majapahit untuk memperistri Putri Dyah Pitaloka yang merupakan Putri dari Kerajaan Sunda.

Hayam Wuruk diyakini jatuh cinta setelah melihat sebuah lukisan bergambar Dyah Pitaloka di kerajaannya. Ia pun meminang putri Prabu Linggarbuana tersebut, dan diterima. Dengan bahagia, Dyah Pitaloka bersama rombongan Kerajaan Sunda lainnya berangkat ke Majapahit untuk segera menikah dengan Hayam Wuruk.

Ini Baca Juga :  Menjelajahi Keindahan Taman Digulis Pontianak: Surga Wisata Alam di Kalimantan Barat

Akan tetapi, oleh Patih Gajah Mada, hal itu adalah kesempatan untuk menundukkan Kerajaan Sunda yang belum ditaklukkannya, dalam rangka memenuhi Sumpah Palapa.

Rombongan Kerajaan Sunda pun di serang oleh pasukan Majapahit di daerah Bubat, yang kini berada di wilayah Jawa Timur. Rombongan semuanya tewas terbunuh, termasuk Prabu Linggarbuana, dan Dyah Pitaloka yang memilih bunuh diri.

Tewasnya Dyah Pitaloka ini membuat Hayam Wuruk berkabung, bahkan mengirimkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada rakyat Sunda.

Perang Bubat ini juga menjadi awal renggangnya hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada yang awalnya disebut sebagai dwitunggal yang kompak. Beberapa sumber menyebutkan, bahwa sebenarnya tujuan lain dari keinginan Hayam Wuruk menikah dengan Dyah Pitaloka untuk alasan politis yang dapat mempererat hubungan Kerajaan Majapahit dan Sunda, namun disalah pahami oleh Gajah Mada.

Ini Baca Juga :  6 Tempat Angker dan Penuh Kisah Mistis di Kuningan Jawa Barat

Entah benar atau tidak, setelah peristiwa itu, karir Gajah Mada terus merosot hingga akhir hayatnya pada 1364. Demikian pula dengan Kerajaan Majapahit yang terus mengalami kemunduran, ditambah dengan meninggalnya Hayam Wuruk pada 1389.

Peristiwa itulah, yang menjadi adanya Mitos adanya larangan orang Jawa menikah sama orang Sunda. Meski hanya sekedar mitos, namun masih saja ada orang yang mempercayainya, tetapi tidak sedikit pula yang sudah menikah dan hidup langgeng. Wallahualam..