INISUMEDANG.COM – Misteri penampakan sosok Biawak hitam pekat yang memiliki ukuran sebesar badan manusia di salah satu Goa di Cadas Pangeran. Hingga kini masih masih menjadi misteri bagi masyarakat yang telah melihatnya.
Sosok Biawak hitam pekat yang berukuran sebesar badan Manusia tersebut, terlihat di Jalan Cadas Pangeran Sumedang. Tepatnya sekitar Patung Pangeran Kornel ketika pekerja bangunan sedang mengecor tabing di bawah Pos Pam Polisi.
Salah seorang pekerja yang merupakan warga Cijeruk RT 04 RW 11 Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan Diki Berlian (42) menuturkan pengalamannya ketika dirinya bekerja sebagai tukang bangunan dalam proyek pengerjaan pengecoran tebing di bawah Pos Pam Polisi Cadas Pangeran.
“Ini cerita bukan mengada-ngada ataupun sebuah karangan. Cerita ini sesuai dengan pengalaman yang saya lihat, saya rasakan, dan saya alami. Waktu itu, saya ikut bekerja dalam proyek pengerjaan pengecoran tebing di Cadas Pangeran tepatnya di bawah Pos Pam Polisi dekat patung Pangeran Kornel,” ungkap Diki saat bercerita kepada inisumedang.com Sabtu 5 Maret 2022 di kediamannya.
Setelah beberapa hari bekerja, sambung Diki, tepatnya siang menjelang sore, seperti biasa semua para pekerja bekerja dengan sangat hati-hati. Hal ini karena para pekerja harus memakai tangga untuk mengebor di jurang, yang kedalamannya kurang lebih 100 meteran.
“Tebing itu harus di bor karena memang materialnya cadas, untuk menancapkan mur besar sebagai penyangga coran di tebingnya. Di kedalaman tebing kurang lebih di kedalaman 50 meteran, mendadak mesin bor mati. Padahal waktu itu listrik sedang ON (menyala) dan tidak ada aliran atau listrik mati,” tutur Diki bercerita pengalamannya pada tahun 2010 lalu.
Penampakan Biawak Hitam Pekat Nongkrong di Muka Lorong Gua Pada Saat Pengeboran
Waktu itu, sambung Diki, semua pekerja menyangka mesin bor yang bermasalah. Namun, ternyata mesin Bor tidak ada masalah, karena ketika ditarik ke atas dan di colokan ke terminal listrik dekat Pos Pam Polisi, Mesin BOR menyala dengan baik dan normal.
“Lalu bor tersebut di bawa kembali ke bawah tebing untuk di hidupkan melanjutkan pekerjaan. Dan ternyata mesin bor tidak hidup lagi atau tidak berfungsi lagi. Saat itu, kami melirik ke sebelah kanan, karena ada suara mendesis dengan juluran lidah khas binatang Biawak yang berwarna hitam pekat. Jelas kami waktu itu kaget bukan kepalang,” ujar Diki.
Binatang Biawak Hitam Pekat itu, kata Diki, nongkrong di muka lorong goa dengan menjulurkan lidahnya, matanya yang tajam mengawasi para pekerja. Biawak itu tidak bergerak, hanya sesekali mendesis, dengan desisan yang anehnya, membuat bulu kuduk kami merinding, padahal waktu itu masih siang hari.
“Biawak itu sebesar manusia ukuran dewasa tinggi 180 cm. Tidak mengganggu hanya melihat dan mengawasi lalu masuk ke dalam goa. Yang membuat heran dan aneh, setelah biawak itu masuk ke dalam goa, mesin bor pun hidup kembali,” tutur Diki.
Keanehan Ada Batu Hitam Pekat Yang Mengkilap Dalam Goa
Penampakan Biawak itu membuat semua pekerja malah penasaran, termasuk dirinya (Diki). Lalu kata Diki melanjutkan pengalamannya, dirinya menghampiri goa dengan menggeserkan badan untuk mendekati goa. Setelah dekat dengan goa yang ada biawak itu, di muka lorong goa ternyata terlihat tidak ada apa-apa.
“Biawak yang masuk ke goa itu setelah dilihat dari muka goa malah tidak ada. Saya penasaran, dan saya memberanikan diri masuk ke dalam goa. Ketika masuk kedalam goa ternyata goa itu sangat besar. Saya melihat didalam goa itu ada batu hitam pekat sangat mengkilap, yang jadi pertanyaannya, ko batu bisa mengkilap begitu, siapa yang membersihkan?,” tanya Diki.
Diki menambahkan, penemuan goa itu merupakan suatu keanehan bagi para pekerja, karena tidak menyadari bahwa di sampingnya itu ada goa. Padahal sudah bekerja di tebing itu berhari-hari. Mesin bor hidup lagi ketika biawaknya sudah menghilang. Lalu siapa yang membersihkan batu hitam pekat itu sampai mengkilap dan batunya juga besar seperti lempengan.
“Apa pernah atau sering di pakai orang orang secara sembunyi sembunyi untuk tempat bertapa? Batu hitam pekat sampai mengkilap. Sejak kejadian itu, saya belum pernah mengalaminya lagi bertemu dengan biawak itu, dan Alhamdulillah, pekerjaan sampai selasai pun semua pekerja dalam keadaan selamat,” kata Diki mengakhiri pengalamannya bekerja di Cadas Pangeran.